Senin, 28 Maret 2011

Aku Bukan Pemimpi

Sejak kecil Salman adalah seorang anak Yatim piatu karena ayahnya sudah meninggal 17 tahun yang lalu akibat kecelakaan. Ibu Fatimah yang menjadi tulang punggung keluarga,setiap hari dia bekerja berkeliling kampung sebagai penjual nasi bungkus & jajanan untuk membiayai hidup sehari-hari & biaya sekolah Salman.

"Le,kamu kok ngelamun, memangnya apa yang sedang kamu fikirkan le? bu Fatimah menepuk bahu Salman & membuyarkan lamunannya.
"Astagfirullah hal adzim, maafkan Salman bu, Salman melamun lagi" jawab Salman yang terlihat kaget.

"Memangnya kamu melamun apa lagi tho le? apa kamu ndak merasa kalau teman-teman kamu sering ngeledekin kamu sebagai tukang mimpi'.
"Memangnya ada yang salah ya kalau aku sering melamun bu?, aku sering membayangkan sesuatu yang indah banget bu, aku bayangin kalau aku bisa kuliah terus sukses jadi orang kaya,punya mobil mewah impor luar negri 10 unit bu" Salman menjelaskan sambil terkekeh.

"Siapa yang ndak seneng & bangga lihat kamu seperti yang ada dalam bayanganmu iku le, ibu pasti seneng banget, tapi kalau kamu terus bermimpi saja & tidak melakukan usaha apa-apa ya tidak ada gunanya mimpi kamu itu le, kita sebagai manusia wajib ikhtiar & berdoa" bu Fatimah menasehati anak tunggalnya itu.

"Iya bu, Salman ngerti insyaallah aku besok mau coba daftar kuliah, doakan aku bu, biar aku masuk & dapat bea siswa, jadi biar ibu nggak terlalu susah memikirkan biaya kuliahku".
"Yo wes le tak dongakne kowe lulus le & apa yang kamu cita-citakan di ijab bayi sama Gusti Allah,amin".

Pagi-pagi Salman sudah berdandan rapi langsung bergegas mengayuh sepeda bututnya ke Universitas Ilmu Bermanfaat untuk mengikuti seleksi mahasiswa baru. Suasana Universitas sangat ramai,begitu banyak berjubel untuk mendaftar SPMB.

"Lagi-lagi aku ketemu sama pemimpi stres ini, mau ngapain kamu stres...?" tanya Ilham dengan sombong & menghina Salman.
"Aku ndak pernah berharap bisa ketemu sama kamu, karena kamu hanya bisa menyakiti & menghinaku, aku mau apa bukan urusan kamu" jawab Salman.

"Kamu daftar SPMB juga? jangan mimpi kamu Man, mana bisa kamu masuk di Universitas favorit ini, buat hidup aja susah, sudah miskin stres lagi, selalu berhayal menjadi orang kaya, apa kamu itu nggak sadar Man, kamu cuma orang susah & miskin, ya kalau aku anak juragan tambang mangan, orang paling nomor satu dikampung kita, tanpa ujian saja aku bisa masuk diuniversitas ini" Ilham menghina Salman habis-habisan.

"Ya allah berilah hambamu kekuatan & kesabaran" gumam Salman dalam hati.
"Oke sekarang kita buktikan,kalau aku bukanlah seorang pemimpi atau penghayal stres, aku akan buktikan padamu kalau aku juga mampu menimba ilmu di Universitas ini".
"Oke, siapa takut, aku yakin orang miskin & pemimpi seperti kamu bisanya cuma mimpi nggak mungkin jadi kenyataan" jawab Ilham.

Setelah menunggu lama Salman berhasil mendapatkan nomor peserta SPMB,Salman pun bergegas pulang. Sesampainya dirumah seperti biasanya Salman duduk diteras depan.

"Awas,hati-hati menurunkannya, mobil mahal ini jangan sampai lecet sedikit pun" Salman meberi komando pada petugas pengantar mobil yang mengantarkan mobil BMW pesanannya.
"Baik pak" jawab petugas & mereka pun dengan sangat hati-hati menurunkan mobil itu dari truk pengangkut & pengantar mobil.

"Ini pak kunci mobil & STNK nya,BPKB nya akan segera menyusul, baiklah kami harus segera kekantor,jika ada keluhan apapaun silahkan bapak menghubungi kami atau bapak langsung kekantor kami" salah satu petugas menyerahkan kunci mobil & STNK seraya pergi.
"Terima kasih banyak pak" jawab Salman.

Rona wajah bahagia beitu terpancar diwajah Salman,tanpa Ba Bi Bu lagi Salman langsung menaiki mobil BMW nya keliling kampung. Tiba-tiba ditengah jalan ada Ibunya yang menyebrang jalan.

"Tidaaaaaaaaakkkkkk".

"Man, kamu kenapa Man, kamu melamun lagi, istigfar Man" bu Fatimah yang sudah berdiri disamping Salman menyadarkan Salman dari lamunannya.
"Astagfirullah hal adzim".

"Mau sampai kapan kamu terus begini le, kamu kan sudah dapat nomor peserta seleksi mahasiswa seharusnya mulai saat ini kamu persiapkan semuanya le, kamu harus rajin belajar masak kamu nggak malu sama teman-teman yang menghinamu sebagai tukang mimpi" bu Fatimah menasehati Salman.

"Ya bu, Salman akan buktikan sama semua orang bahwa Salman bukan pemimpi, maafkan Salman bu, aku jani mulai saat ini Salman tidak akan pernah melamun lagi" jawab Salman.
"Ya sudah kamu jangan lupa sholat ashar , setelah itu kamu makan,ibu sudah siapkan makanan kesukaan kamu".

Salman sejenak merenung & bergumam dalam hati,"Kalau aku terus begini tidaklah mungkin aku menjadi seperti yang ada dalam imajinasi indahku setiap hari yang mengganggu fikiranku, aku rasa aku harus berubah & memulai semuanya sejak saat ini juga".




Mampukah Salman merubah semuanya?


Nantikan Selanjutnya,
Bersambung




20 komentar:

  1. ijab bayi apaan tuh???

    BalasHapus
  2. bunda mahes@ dikabulkan gitu maksudnya bun, dalam istilah jawanya ijab bayi

    BalasHapus
  3. Hohoho...seruuu..kirain tadi singkat kata singkat ceritaa si Salman dah sukses karna mw mengarak diri sendiri keliling kampung..ternyata eh ternyata...hehe

    dtunggu sambungannya ya.. :D

    BalasHapus
  4. Jadi penasaran apa yg akan di lakukan salman kemudian.

    BalasHapus
  5. Insani cita@ ya tu si salman,marahin gich....hehehehe

    Irly@ Hehehehe

    Ibu Dini@ To be continued bu...heheheh

    BalasHapus
  6. waduh semangat yg menyala-nyala seperti salman ini patut dicontoh. Hidup adalah perjuangan..

    BalasHapus
  7. waduhh... waduhhhh.... dasar pemimpi thu Salman... baru aja abis ngayal masuk universitas udah cepet nyambung ngayal punya BMW....
    yang penting ikhtiarnya dong Man....

    BalasHapus
  8. weh ternyata hanya melamun si salaman. haha

    BalasHapus
  9. bermimpi itu sudah separuh kaki melangkah, tapi yang lebih penting adalah usahanya

    BalasHapus
  10. Wits@ betul itu sobat.....

    Aina@hehehehehe sabar bu,,,, ini kan pembukaan hehehehe

    Ma dhan@ hehhehee

    BalasHapus
  11. Joe@ Betul sekali brade.... kalau mimpi terus nggak iktiar ya teruslah bermimpi saja tanpa ada hasil apa-apa.....

    BalasHapus
  12. gak ada salahny punya mimpi, go dreamer go!

    buruan bikin lanjutannyaaa... pnsran nih!
    :P

    BalasHapus
  13. wah,makin bagus aja ceritanya..klu ada waktu kunjungi blog ane ya

    BalasHapus
  14. Rezkaokta@ seegera rilis.... ditunggu aja,,,,key...

    I-one@ terima kasih brade........

    BalasHapus
  15. Cerita bagus ... trus gmn ya salman, smg impiannya terwuju.
    Dengan punya impian kita punya semangat utk melakukan sesuatu, impian menjadikan titik point ygakan kita tuju. Boleh kok kita punya impian,Insya Allah akan tecapai.

    BalasHapus
  16. Betul sekali mbak sukma kita boleh saja bermimpi tapi jangan lupa iktiar nya buat meraih mimpi itu... terima kasih mbak....

    BalasHapus
  17. Langsung ke episode berikut

    BalasHapus
  18. semoga salman dengan perubahannya mampu maraih apa yang diimpi-impikan.....

    salam kenal dariku....ya..

    BalasHapus
  19. Monda@udah rilis mbak tadi...hhehehe

    Nyit-nyit@ sepertinya begitu mbak.... salam kenal kembali

    BalasHapus

Berkata jangan terbata-bata
Bertutur jangan ngelantur
Bicara nggak pake spam ya
Bukan mengatur, budayakan berbudi luhur