Rabu, 13 April 2011

Sederhana

Disebuah desa yang masih bernuansa pedesaan alami, dimana terdapat hamparan sawah hijau luas terbentang & mayoritas penduduknya mata pencahariannya sebagai petani. Terdapat sebuah keluarga yang sederhana menyikapi perjalanan hidupnya senantiasa bersyukur dengan pekerjaannya sebagai petani.

"Pak, sudah istirahat dulu, cuaca panas siang ini bisa membakar kulitmu nanti pak, ini aku sudah buatin makanan kesukaan kamu pak" Darmi yang datang disawah siang itu menyuruh suaminya sejenak berhenti dari aktivitasnya menanam padi disawah.
"Sebentar bune, ini tinggal sedikit lagi selesai" jawab pak Bejo yang tetap menanam padi yang ada di genggamannya.

"Bapak kan yang sering ngajarin aku buat nggak terlalu ngoyo mengejar kehidupan duniawi, lha sekarang ko bapak malah diperbudak pekerjaan sampai lupa jam istirahat & waktu meluangkan diri berbagi bersama istrimu ini" ujar Darmi sambil mengerutkan dahinya & bermuka cemberut.

"Yo wis lah bune, maafkan aku, sekarang kita nikmati makanan kamu yang enak ini" pak Bejo berhenti menanam padi & menghampiri istri tercinta untuk makan bersama di gubuk pojok lahan sawahnya.

Sejenak membaca doa dalam hati seraya seperti menghayati arti syukur atas nikmat dari Illahi pak Bejo menyantap makanan dipiring yang dipegangnya, dengan sangat pelan dia memuluk nasi dari piringnya.

"Sungguh nikmat sekali makanan ini bune, meskipun cuma sambel kecap sama tahu tapi rasanya jan mantep krenyas krenyes" ujar pak Bejo.
"Bapak merayu apa nyesel keadaan kita seperti ini...? eling pak, ini rejeki yang mesti kita syukuri".

"Jangan salah paham dulu bune, memang benar kok makanan ini enak sekali bune, aku bersyukur sekali atas semua ini & aku tak pernah berharap yang lebih-lebih karena aku takut menjadi orang yang lupa bersyukur" jawab pak Bejo menjelaskan dengan ramah pada istrinya.

"Alhamdulillah kalau bapak selalu ingat itu, sekarang zaman boleh berubah pak tapi jangan sampai membuat kita berubah & melupakan sesuatu yang mencerminkan sikap yang senantiasa bersyukur, nrimo ing pandhum".

"Ya bune, insyaallah aku akan selalu ingat itu" jawab pak Bejo menikmati makanan dengan penuh rasa syukur yang terlihat dari rona wajahnya.

***
"Bagaimana pak Jumari apa saya sudah memenuhi persyaratan sebagai kandidat calon kepala desa didesa ini....???" tanya Dharmaji seorang tuan tanah kaya raya kepada salah satu kerawat desa.

"Bapak sudah pasti lolos verifikasi pak namun sampai saat ini masih belum ada calon yang mendaftar & akan bersaing dengan bapak dipilkades, bagaimana bisa dilaksanakan pilkades kalau calonnya cuma satu...? jawab pak jumari yang balik bertanya.

"Kalau begitu akulah yang mutlak memenangkan pemilu ini, karena sudah tidak ada calon yang mau bersaing dengan aku, sekarang siapa yang mau bersaing denganku, seorang tuan tanah yang kaya raya, dengan sedikit uangku saja aku pasti bisa melakukan apa saja" ujar Dharmaji sombong.

"Tidak bisa begitu pak, tunggu saja, dalam minggu dekat ini akan ada kandidat calon pesaing anda pak Dharmaji" Romli yang juga salah satu kerawat desa memotong pembicaraan.

"Memangnya siapa yang berani bersaing dengan aku Romli...? aku ingin segera tahu & aku pastikan dia kalah telak di pilkades nanti" Dharmaji kembali dengan sombongnya berbangga diri.

"Nanti akan segera ada calon yang akan bersaing dengan anda pak, saya akan mengkonfirmasi orang tersebut & dengan segera kita laksanakan pilkades didesa ini" ujar Romli.

"Baiklah kalau begitu, saya tunggu kabar selanjutnya, saya harus pergi sekarang karena masih banyak bisnis tanah yang mesti saya tangani" Dharmaji berlalu begitu saja.

Pembicaraan antara Jumari & Romli berlanjut.
"Memangnya sudah ada calonnya Rom...? ingat kita mesti segera melaksanakan pilkades karena semenjak pak Irwan meninggal desa ini kehilangan pemimpin & tidak bisa menjalankan sebagai mana roda pemerintahan didesa ini" tanya pak Jumari membuka pembicaraan baru.

"Aku sudah dapatkan calon itu, jadi pak jumari tenang saja, yang pasti calonku ini sangat baik hati daripada Dharmaji silintah darat itu, mau jadi apa desa ini kalau dipimpin Dharmaji".

"Siapa orangnya Rom...?" tanya pak Jumari penuh rasa penasaran.
"Bejo pak, petani yang ramah & hidup sederhana, aku yakin dia punya jiwa pemimpin yang baik untuk desa ini".
"Apa kamu sudah pastikan dia mau menjadi kandidat calon kepala desa & bersaing dengan Dharmaji Rom....?".
"Sementara aku masih belum bisa pastikan tapi aku yakin dia pasti mau, kalau siang begini dia pasti ada disawahnya biar nanti sore saja aku kerumahnya".
"Baiklah Rom, semoga saja pilkades kali ini bisa segera kita laksanakan".

Pembicaraan mereka pun terhenti.


***
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" Pak Bejo mengucap salam mengarahkan wajahnya kekanan & kekiri mengakhiri sholat jamaahnya bersama istrinya.

"Bune kita pulang saja siang ini cuacanya mendung,sepertinya akan turun hujan hari ini, anak-anak juga pasti menunggu kehadiran kita" pak Bejo mengawali pembicaraanya selesainya mereka sholat berjamaah digubuk sawah siang itu.
"Yo pak, kayaknya memang mau hujan, kita pulang saja sekarang".

Mereka pun bergegas pulang kerumah melewati galengan sawah yang sempit & berlumpur.



Bagaimana Selanjutnya Cerita bersambung ini.......?
To Be Continued....




24 komentar:

  1. waduh penasaran nih, tapi ada sebuah pesan dari sikap pak bejo dan isterinya untuk selalu punya sifat zuhud dalam keadaan apapun hehe.. Di tunggu lanjutanya :D

    BalasHapus
  2. kayaknya yg punya kehidupan seperti pak Bejo...masih banyak lho di daerah bunda...

    jd pengin tahu kisah selanjutnya.....

    BalasHapus
  3. Kunjunga dimalam hari keblog sahabat… Mudah2an hari2 kita menyenangkan…

    BalasHapus
  4. sambungannya jangan lama2 ya Arif, sukanya udah rada lupa jalan ceritanya...

    apapun rejeki kita patut disyukuri ya
    makan tahu pakai kecap dan cabe rawti salah satu favoritnya anandaku lho

    BalasHapus
  5. cerita dengan latar belakang suasana pedesaan, sawah, galengan dan lumpurnya, jadi rindu kampung halaman

    BalasHapus
  6. jah,, kog bsambung -.-"


    #################################
    Mohon dukungannya atas event blog yang sedang saya ikuti..
    Mohon dibantu dengan mengklik "recomend facebook" dan mengcomment artikel saya
    Thanks ya semua :)

    >>> www.greand.co.cc <<<<
    #################################

    BalasHapus
  7. nungguin kampanye-nya pak Bejo :D

    BalasHapus
  8. Yayack@ terima kasih brade......:)

    Ustadvirtual@..................??????

    Bunda loving@ ya bun, disini juga masih banyak kehidupan seperti Bejo......:)

    Tengku@ terima kasih kawan...........:)

    Monda@ hehehehe sabar mbak biar gak bosen bacanya memang aku rolling bergantia rilisnya.. tar pasti selesai semuanya... kan ada linknya yang aku pasang... Bener sekali mbak monda...:)

    Joe@hehehe mudik aja mas joe.....:)

    Acid@ kan cerita bersambung..hehehehe

    Bundamahes@ iyo bun, tar lebih seru lagi kampanye.....

    BalasHapus
  9. Tak kira langsung berlanjut dan pak bejo jadi kepala desanya... ternyata nunggu dulu toh,,, hehehe.......

    BalasHapus
  10. sederhana...berkah, hati pun tenang...
    ditunggu kabar pak Bejo berikutnya :)

    BalasHapus
  11. Pak Bejo,, jangan sampai ditolak lho ya,,
    selamatkan juga desa dari pemimpin yang sudah keliatan kurang amanah,,
    ditunggu kelanjutannya Rif :)

    BalasHapus
  12. benar-benar seorang hamba alloh yg mensyukuri nikmat..kel. pak bejo ini..

    BalasHapus
  13. akankah Bejo mengkampanyekan dirinya gambar padi dan kapas? atau gambar nanas?..
    soalnya kalo tentang pemilihan kepala desa gitu jadi inget di rumah saya pake gambar buah-buahan. hahaha..

    ditunggu lanjutan kisah Bejonya.

    BalasHapus
  14. Cerber nya jangan kebanyakan dan jangan lama2 ya Bay... hehehe.. :-)

    Tahu tempe plus sambil kecap... duuuh jadi laper...

    BalasHapus
  15. Emang sich kita jarang memperhatikan yg kita miliki tapi lebih sering melihat apa yg kita tdk punyai.
    penasaran nich ..apakah pak Bejo mau ya jadi kandidat. Tapi perkiraan ku gak dech...khan beliau org sederhana sekali tanpa ambisi apa2 ... benar gak ya dugaan ku.

    BalasHapus
  16. Kisah bersambung trss,kpn ada kesimpulannya mas...?

    BalasHapus
  17. Selalu ada ide bagus untuk menghasilkan sebuah cerita ya Om...
    Saya jadi pengen bekal makanan trus makan disekitar pesawahan yang hijau2...sepertinya enak meskipun hanya dengan sambal dan lalapan.

    BalasHapus
  18. blogkeluarga@hehehehe kan cerita bersambung.........:)

    Yanrmhd@ betul sekali sobat..:)

    Ysalma@hehehehe teima kasih mbak salma/:)

    Nyit-nyit@ sepertinya begiitu mbak....:)

    BalasHapus
  19. Gaphe@ wah sama mas disini kalau pilkades juga gitu gambar nanas ,padi,jagung dll......hehehhe...:)

    Lilyana@ hehehe iya mbak.....:)

    Hariyanti sukma@ memang sosoknya pak bejo yang begitu rasanya seperti tidak mungkin....:)hehehe

    Situs@ sabar bro.... namanya kan cerita bersambung jadi ya bersambung dulu.....?

    Ibu dini@ alhamdulillah mbak.....:) enak sekali mbak apalgi pas cuaca siang dengan angin semilir..........:)

    BalasHapus
  20. subhanallah ceritanya, mengangkat tema pedesaan, aku jadi pengen ke daerah pedesaan, ngeliat sawah..tp, dimana2 gak di desa gak di kota masih ada jg ya org yg 'keji' seperti itu.

    penasaran nih sm kelanjutannya

    BalasHapus
  21. Wah ... bersambung!
    Ditunggu lanjutannya...!

    BalasHapus
  22. Bener tuh, orang yang sombong dan zalim harus dilawan. Mudah2an pak Bejo bisa menerima amanah dari sebagian warga, dan mudah2an pula Pak bejo tak pernah berubah. tetap baik hati dan sederhana..

    BalasHapus
  23. Wits@ iya mbak gak tau tiba-tiba punya ide seperti ini...:)hhihihihi

    Mursyid PW@ IYa gan segera.....:)

    Noor blog@ segera rilis brade...:) terima kasih brade.:)

    BalasHapus

Berkata jangan terbata-bata
Bertutur jangan ngelantur
Bicara nggak pake spam ya
Bukan mengatur, budayakan berbudi luhur