Selasa, 22 Februari 2011

Aku bukan Siti Khatijah Part 1

Namaku Safa, sejak kecil aku hidup di lingkungan Pesantren untuk menimba ilmu Agama, hingga usiaku menginjak 17 aku dijodohkan dengan Putra kesayangan Kiyai Abdullah Pendiri Pondok Pesantren  Al Jannah, Ustadz Nizam namanya usianya sekitar 27 tahun namun dia sudah mendapatkan berbagai gelar di universitas islam luar negri.


" Assalamualaikum,,,,,, Safa kamu dipanggil pak Kiyai Abdullah tuch...? Nina berkata kepadaku, Nina adalah teman akrabku di Pondok Pesantren.

"Walaikumsalam,,,, wah ada apa ya pak kiyai ingin bertemu denganku,,,? Aku jawab & coba bertanya kepada Nina.

"wah kalau itu aku ga tahu saf,,,, udah kamu bergegas aja kesana....?

" Ya udah Nin,,,,, aku kesana dulu ya.....? Assalamualaikum ........"

"Walaikum salam...."

Aku berjalan menuju ruangan pak kiyai sesampainya disana....

''Assalamualaikum...............'' Sebelum masuk ruangan pak Kiyai tak lupa ku ucapkan salam

"Walaikumsalam ...... Silahkan masuk Safa...... Ada yang mau bapak katakan sama kamu nduk.....''  Kiyai Abdullah membuka pembicaraan.

'' Tentang apa pak kiyai Insyaallah saya akan mendengarkan dengan senang hati''

"Begini nduk..... maksud bapak mengundang kamu kesini..... Bapak berkeinginan untuk menjodohkan kamu dengan anak bapak,Ustadz Nizam insyaallah ia akan datang dari yaman karna studi diluar negrinya sudah rampung,  dia anak bapak satu-satunya nduk, memang sejak ibunya meninggal, dia bapak titipkan dipondok pesantren tempat bapak menimba ilmu sewaktu dulu, kini dia sudah dewasa & sudah waktunya dia meneruskan bapak mengajar santri di pondok pesantren ini nduk.... Bapak percaya & amanahkan kepada kamu  untuk menjadi istri anak bapak yang akan menemani dia mengajar & mengurus semua kebutuhan di pondok pesantren ini.....''. kiyai Abdullah mengutarakan maksudnya dengan jelas kepadaku, sejenak aku diam, setengah sadar & bimbang mengapa amanah yang begitu besar ini aku yang mendapat kepercayaan namun prasangka buruk itu aku tepis jauh-jauh mungkin ini sudah panggilan jodohku & aku yakin mampu mengemban tugas itu.

"Insyaallah.... saya sanggup pak kiyai....... jikalah ini memang sudah menjadi kehendak Sang Illahi saya terima semua dengan ikhlas sepenuh hati ....... karena tak satu dzat pun yang mampu menghalau semua kehendak-NYA.....''

"baiklah nduk.....  Semoga ini awal yang baik buat kamu  & Ustadz nizam nanti..... ". Pak kiyai Abdullah tampak begitu bahagia terlihat dari gurat wajahnya.

"Amien.... baiklah kalau begitu saya pamit dulu pak Kiyai....  Assalamualaikum......"

"Walaikumsalam......"

Setelah  pembicaraan itu aku bergegas kembali melanjutkan aktifitas untuk membantu santriwati lainya memasak  didapur. Tak henti-hentinya fikiranku terpaut  perjodohan yang diamanahkan Kiyai Abdullah kepadaku ditengah kebimbanganku ini aku sikapi semua dengan lapang hati. setiap malam sehabis sholat malam aku sholat istikharah meminta petunjuk kepada Allah & agar aku lebih yakin terhadap keputusanku terhadap perjodohan ini. Sampai di suatu malam ketika aku terlelap dalam tidurku aku bermimpi ada sebuah cahaya putih menerpaku,cahaya itu benar-benar menyilaukan mataku,seiring kemudian muncul sesosok laki-laki dari kilauan cahaya itu yang belum pernah aku temui sebelumnya & tak pernah kuketahui siapa dia .


Satu minggu kemudian
Dan waktu itu pun tiba, Ustadz Nizam tiba di Pesantren Al Jannah.


"Assalamualaikum......'' Ustadz Nizam memberi salam kepada ayahnya.

"Walaikum salam......" Kiyai Abdullah membalas salam anaknya seraya langsung memeluk & menciuminya 

" Bapak kangen sekali sama kamu nak,,,, Alhamdulillah kita bisa berjumpa kembali.......".

"Ya abi..... ananda betapa sangat berbahagia bisa bertemu Abi..... melepaskan semua kerinduan yang tertahan waktu,,,,, oh ya gimana keadaan Abi sekarang?".  Ustad Nizam seraya menjawab & bertanya.

  "Alhamdulillah...... Dengan segala Rahmat & Ridho-NYA bapak dalam keadaan tak kurang satu apapun,,,, gimana dengan kamu nak yang sekian tahun diluar negri?

"Alhamdulillah ananda juga dalam keadaan yang membahagiakan ,ananda juga telah berhasil menuntaskan semua proses studi ananda di Yaman".

Dalam perbincangan yang begitu akrab itu,aku hadir di tengah-tengah mereka memberikan 2 cangkir kopi & sepiring camilan. Tak sengaja aku menatap paras Ustadz Nizam, Subhanallah Ustadz Nizam adalah orang yang hadir dalam mimpiku kemarin malam. Mungkinkah ini sudah suratan illahi. Hati ini rasanya semakin teguh & yakin.

"Terima kasih nduk..... maaf sudah merepotkan kamu..." Kiyai Abdullah berkata kepadaku

" Tidak mengapa pak Kiyai, Saya melakukannya ikhlas sepenuh hati.......''  Setelah menjawab pertanyaan pak Kiyai aku pamit & kembali melanjutkan aktifitasku.


"Abi Siapakah dia....?".

"Dia Safa nak..... Santriwati bapak,,,, dia sudah lama disini,,,,, dia juga pengurus pesantren putri,,, Oh ya nak.... bapak sebenarnya  mempunyai keinginan, sebelum kamu tiba bapak sudah mengutarakan keinginan bapak kepada Safa". Kiyai Abdullah memberi penjelasan sambil mengutarakan sesuatu kepada anaknya.

"Memangnya Abi mempunyai keinginan seperti apa...? Ananda ingin sekali tahu apa keinginan Abi...".  Ustadz Nizam bertanya & tampak penasaran terhadap keinginan ayahandanya.

"Begini nak.... Bapak sekarang kondisinya sudah tidak seperti yang dulu lagi..... bapak sudah semakin tua & sudah saatnya bapak istirahat dan kamu yang bapak amanahkan untuk meneruskan mengajar,memberikan pendidikan agama kepada semua santri di pondok ini, Selain itu bapak juga berniat untuk menjodohkan kamu dengan Safa karena bapak sudah tau bagaimana karakter dia,bapak juga yakin dia pasti bisa jadi istri yang baik buat kamu", begitu detail Kiyai Abdullah menjelaskan semuanya kepada putra semata wayangnya.

"Jadi itu keinginan Abi.... Insyaallah  Nizam akan menjalankan semua  amanah Abi sebaik mungkin.... Masalah perjodohan ini Nizam sama sekali tidak keberatan..". Ternyata Ustadz Nizam menerima semua keinginan ayahnya.


Setelah selang 1 minggu datangnya Ustadz Nizam Kiyai Abdullah menikahkan putra semata wayangya itu dengan Safa. Betapa rona bahagia itu terpancar dari kedua mempelai & semua santri pesantren turut merasakan kebahagian itu.


Cerita ini hanyalah fiktif, mohon maaf jika ada yang tidak berkenan saya mengangkat cerita ini karena saya mengambil cerita ini dengan latar pondok pesantren. 

Penasaran kisah selanjutnya seperti apa........???????



  Tunggu Tanggal Mainnya........

Lanjutkan

8 komentar:

  1. ceritanya menarik.... jdi penasaran episode selanjutnya.. ^__^

    BalasHapus
  2. okeee.. ditunggu part two nya.. semoga cepat rilis.. hehehe

    BalasHapus
  3. Wah, ternyata pinter nulis fiksi yo;

    BalasHapus
  4. Mbak yantee@ makasih banyak mbak...... hehehehehe semoga bisa cepet rilis episode lanjutannya...

    Mbak Ami@ amiennnnn makasih ya mbak.....

    Mas bro@ Alhamdulillah mas sebenarnya cuma iseng2 mas tapi malh jadi cerita fiksi.....hihihiihi

    BalasHapus
  5. pengetahuan tentang dunia pesantrennya sepertinya luas nih mas nya :)

    BalasHapus
  6. Mbak merli@ ga ko mbak saya bukan lulusan pesantren, saya rasa saya masih begitu awam....... ini awal saya mengangkat fiksi berlatar pesantren........

    BalasHapus
  7. dunia pesantren juga asyik ya ternyata. thanks doanya untuk jagoan saya ya. salam kenal

    BalasHapus
  8. Salam kenal juga mbak trima kasih udah bw.....

    BalasHapus

Berkata jangan terbata-bata
Bertutur jangan ngelantur
Bicara nggak pake spam ya
Bukan mengatur, budayakan berbudi luhur