Menggapai Mimpi

Sebelumnya Disini

Salman langsung bergegas menuju kamarnya,dipandanginya poster-poster mobil mewah yang tertempel di dinding tembok kamarnya. Dengan penuh harapan & imajinasi yang tinggi Salman sepertinya merekam gambar mobil-mobil mewah itu kedalam ingatannya.

"Ah ....,sudahlah.... sudah saatnya kini aku harus melepas poster-poster ini dari dinding tembok kamarku, bukan berhenti untuk bermimpi namun ini harus kulakukan untuk mengawali menghilangkan kebiasaan burukku yang terlalu berkhayal menjadi orang kaya & sukses memiliki mobil mewah seperti ini" gumam Salman dalam hati sembari melepas satu persatu poster mobil mewahnya kemudian ia letakkan kedalam kardus.

Salman setiap hari rajin belajar untuk bisa menghadapi ujian seleksi penerimaan mahasiswa baru yang waktunya semakin dekat.

"Le, kamu sudah makan belum....? tanya bu Fatimah siang itu selesai berkeliling berjualan nasi bungkus & jajanan.
"Ya bu, sebentar lagi Salman makan, ini masih nerusin belajar" jawab Salman sembari memandang & membaca dalam hati buku yang dipegangnya.

"Ya sudah, jangan sampai kamu telat makan le, nanti kamu sakit, jangan lupa selain kamu belajar kamu juga berdoa, minta dengan sungguh-sungguh sama GustiAllah biar apa yang kamu cita-citakan bisa tercapai, ibu juga akan selalu mendoakan yang terbaik buat kamu" bu Fatimah memberi wejangan anak semata wayangnya.

***
Tiba saatnya seleksi penerimaan mahasiswa baru di Universitas Ilmu Bermanfaat telah tiba. Pagi yang begitu cerah Salman sudah berdandan rapi & meminta restu pada ibunya.

"Bu, doakan Salman ya bu.....".
"Ya sudah ibu doain kamu semoga kamu di mudahkan dalam mengerjakan soal-soal ujian & diterima.... amin" jawab bu Fatimah.
"Aku pamit dulu bu, assalamualaikum....". sembari memberi salaman & mencium tangan ibunya.
"Walaikumsalam".

Salman pun pergi dengan sepeda bututnya yang selalu menemani jejak langkahnya.

"Yach.... ketemu si stres ini lagi.....???? memangnya kamu sudah bener-bener yakin kalau kamu bakalan diterima di sini...??? bukannya itu cuma mimpi yang sering kamu lakukan setiap hari di depan rumahmu atau mungkin dipinggiran sawah sambil menatap hamparan hijau yang luas lalu tersenyum sendiri..... sungguh kebodohan yang tak berarti....!!!!". ledek Ilham yang bertemu Salman di halaman Universitas.

"Aku tak ingin bicara panjang lebar denganmu karena itu hanya akan membuang waktuku & menyakiti perasaanku" jawab Salman.
"Orang macam kamu pantes sakit hati Man, karena kamu pasti sakit hati menerima kenyataan pahit yang tidak sesuai dengan yang kamu mimpikan... dasar orang stress.....!!!" Ilham terus mengoceh menghina Salman.

"Perjalanan hidup siapapun tidak pernah tahu, ini adalah awal dari langkahku semoga aku bisa menjalaninya dengan mudah andaikata aku gagal aku tidak akan menyerah begitu saja bagiku semua itu adalah pengalaman baik untuk masa depanku" Salman menjawab dengan tenang & melangkahkan kakinya memasuki ruangan ujian.

Ujian berlangsung Salman dengan mudah mengerjakan soal-soal sementara Ilham yang satu ruangan dengan Salman tampak sangat santai bermain-main & tidak mengerjakan soal-soalnya.

"Hei tolol ngapain kamu lihat-lihat...!!!, aku tidak perlu mengerjakan ujian ini dengan serius, karena sudah pasti aku lulus dengan mulus" Ilham berkata pelan pada Salman yang melihatnya.

"Baiklah waktunya sudah habis silahkan kalian kumpulkan kedepan lembar soal & jawaban" Pengawas ujian memberikan perintah.

Salman mengumpulkan lembar soal & jawabannya kedepan.

***
"Gimana le ujian seleksinya tadi...? tanya bu Fatimah membuka pembicaraan sore itu.
"Alhamdulillah semuanya lancar bu, Salman mudah mengerjakannya, tinggal nunggu pengumumannya, semoga saja Salman diterima" jawab Salman.
"Ya sudah jangan lupa kamu banyak-banyak berdoa le, usaha sudah kamu lakukan sekarang tinggal tawakal".

"Ya bu, Salman akan laksanakan dengan baik titah ibunda raja permaisuri negri 1000 malam,hehehe" jawab Salman penuh canda membuat ibunya tertawa.
"Koe iso-iso bae le..... ya sudah jangan lupa kamu sholat le, sudah semakin sore ini tar keburu habis waktunya".

1 bulan kemudian
Pagi-pagi Salman langsung bergegas pergi kepasar membeli sebuah koran untuk melihat pengumuman hasil seleksi mahasiswa baru.

"Bang Ben, beli korannya satu bang".
"Wah tumben kamu beli koran Man, biasanya kan kamu beli poster-poster mobil mewah? tanya Bang Beny pemilik kios agen buku & toserba dipasar.

"Wah soal itu nanti saja bang, sekarang yang penting aku mau lihat info pengumuman mahasiswa yang diterima Universitas Ilmu Bermanfaat" jawab Salman.
"Memangnya kamu ikutan Man...? Bang Beny bertanya lagi sembari memberikan koran pada Salman.

Salman tak bergeming ia fokus mencari namanya dikoran, setelah lama meneliti ketemu juga.

"Alhamdulillah aku diterima Bang...." Salman tampak bergembira sekali & berjingkrak-jingkrak.
"Wah selamat Man, semoga kamu jadi Insinyur hebat" ujar Bang Beny memberi selamat.

Salman pun segera berlari menghampiri sepedanya & langsung mengayuhnya dengan kecepatan penuh.

Penasaran selanjutnya seperti apa...??

To Be Continued....