THE ESQ WAY 165

Rahasia Sukses Membangun

Kecerdasan Emosi & spiritual

The ESQ Way 165

1Ihsan,6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam

Buku ini karangan Ary Ginanjar Agustian seorang praktisi sejati yang berkiprah kedunia usaha & terjun langsung kepersaingan dunia bisnis yang sangat kompetitif & penuh tantangan. Ia seorang otodidak yang belajar langsung dilapangan dan dalam ketatnya persaingan dunia usaha. Kemampuannya dalam bidang pelatihan sumber daya manusia telah sangat teruji diberbagai training, dimana ia tampil sebagai trainer utama.

Ia bukanlah jebolan pesantren ataupun seorang psikolog, namun 2(dua) bidang itu dipelajarinya dengan kemandirian,didukung semangat belajar yang tinggi & sifat tawadhu terhadap ilmu pengetahuan. Pernah menjadi pengajar tetap di Politeknik Universitas Udayana,Jimbaran,Bali selama lima tahun. Kuliah di Universitas Udayana,Bali dan di Tafe college Adelaide,South Australia,juga STP Bandung. Mendalami bidang keagamaan melalui "kemerdekaan berfikir" selama sepuluh tahun atas tuntunan HS Habib Adnan,Ketua Majelis Ulama Bali saat itu. Kini,ia yang lahir tanggal 24 maret 1965,adalah Presiden Direktur PT Arga Bangun Bangsa dan Pendiri ESQ Leadership Center yang berkedudukan di Jakarta.

Membaca The New Edition dari buku Best Seller terdahulu ini,seperti menguak tabir rahasia tentang adanya korelasi sangat kuat antara dunia usaha,profesionalisme & manajemen modern,dalam hubungannya dengan intisari Al Islam,yaitu Ihsan,Rukun Iman dan Rukun Islam. Pemahaman dan pendalaman ketiga unsur inti inti,telah melahirkan sebuah pemikiran baru yang segar yang ia beri nama ESQ (Emotional Spiritual Quotient) atau Kecerdasan Emosi dan Spiritual.

ESQ adalah sebuah icon, dan Ary Ginanjar telah mengenalkan paradigma baru dalam bidang SDM yang menyinergikan science,sufisme,psikologi dan manajemen secara Qur'ani dalam satu kesatuan yang terintegrasi dan transedental.

Yang menarik dari buku ini adalah begitu sangat rinci menjelaskan tentang sebuah kehidupan dimana disana kita dihadapkan pada suatu proses yang tentunya sedikit atau banyak pasti ada kendala. Begitu sangat bijak pengarang memberikan pencerahan kepada pembacanya dengan berbagai konflik yang sering terjadi yang diulas kemudian ada solusi dari peristiwa tersebut. Sesuai dengan judulnya "Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual" buku ini banyak mengulas berbagai permasalahan kehidupan yang kompleks dengan solusi yang tepat berdasar Ihsan, rukun Iman, dan rukun Islam serta Al Qur'an. Dimana seorang manusia harus bisa menyikapi dengan bijak setiap permasalahan tanpa ada satupun pihak yang merasa dirugikan. Contoh yang bisa digambarkan dari buku ini,sedikit cerita yang saya kutip dari buku ini sebagai berikut:

Agus yang menjabat sebagai General Manager sebuah perusahaan asing radio panggil nasional. Suatu hari,seorang pelanggannya di Medan (posisinya penting dan sangat berpengarauh dilembaga keamanan nasional) merasa kecewa dan marah karena sebuah rahasia pribadinya telah dibocorkan oleh salah seorang operator radio panggil perusahaan tersebut. Sang pelanggan dari Medan tadi menuntut dengan memberi dua alternatif pada perusahaan:
1.menutup kantor radio panggil tersebut.
2.Memecat si 'operator bermasalah'.

Kepala cabang wilayah Medan tidak bisa menangani masalah tersebut, karena begitu keras dan seriusnya ancaman tersebut. Kemudian sang kepala cabang menghubungi Agus yang berada di Kantor Pusat Jakarta, dan menugasinya untuk segera terbang ke Medan. Agus harus Menimbang tiga faktor secara bersamaan. Pertama, ia harus menyelamatkan perusahaan; kedua,ia harus mampu menenangkan pelanggan; dan ketiga,ia juga harus memperhatikan masa depan operator bermasalah itu.

Keputusan yang diambil Agus kemudian: sang operator harus menjelaskan duduk permasalahan yang terjadi kepada sang pelanggan dengan sebenar-benarnya, sekaligus meminta maaf kepada yang bersangkutan. Kemudian, karena kesalahan & kelalaian operator, maka Agus memintanya untuk undur diri dari perusahaan. Agus mengeluarkan surat pemberhentian kerja yang ditandatangani oleh operator tersebut dan dirinya sendiri selaku General Manager. Namun ia masih memberi kesempatan kepada si operator untuk bekerja kembali pada perusahaan, dengan syarat ia harus menemui sang pelanggan untuk meminta maaf atas segala kesalahannya, dan harus mendapatkan tanda tangan darinya. Tak lupa Agus mengajarkan kepada si operator untuk berani dan menjunjung tinggi sikap kesantunan dalam meminta maaf serta bertanggung jawab atas kesalahan yang telah diperbuatnya secara jantan.

Selanjutnya, sang operator menemui sang pelanggan. Ketika bertemu, ia langsung menjelaskan bahwa ialah yang bersalah telah membocorkan rahasia tersebut secara tidak sengaja,kemudian ia pun meminta maaf. Sang pelanggan langsung menampar wajahnya,namun si operator tetap diam & menunduk (sesuai anjuran Agus sang General Manager). Sang pelanggan melampiaskan amarahnya dengan kata-kata kasar, dan itu berlangsung satu jam. Setelah puas melampiaskan uneg-unegnya, si operator yang sedari tadi diam itu pun berkata:

"Saya minta maaf atas segala kesalahan saya. sekarang saya sudah diberhentikan dari perusahaan tempat saya bekerja, tempat dimana saya mencari nafkah untuk anak dan istri saya." Senyap sesaat. Sang pelanggan tampak diam & reda amarahnya.

"Pak, sekarang saya sudah meminta maaf & mengakui semua kesalahan saya. Saya pun sudah kehilangan pekerjaan sesuai permintaan Bapak. Namun saya sangat membutuhkan pekerjaan itu untuk menghidupi keluarga saya... Maafkanlah saya! Mohon dengan segala hormat, kiranya Bapak bersedia menandatangani surat yang saya bawa ini, bahwa saya telah Bapak maafkan." Sang pelanggan diam sejenak menatap, menatap operator kemudian berkata,

"Sini saya tandatangani!".
Setelah kejadian itu, keesokan harinya si operator langsung melapor kepada sang bos, sambil memperlihatkan surat yang sudah di tandatangani oleh pelanggan di Medan tersebut. Operator tersebut langsung diterima kembali bekerja, sesuai janji sang General Manager.

Dalam peristiwa ini, Agus telah menyelamatkan tiga pihak; perusahaan tidak jadi ditutup; si operator yang bekerja kembali; dan pelanggan puas karena telah diperhatikan serius. Inilah contoh keputusan bijaksana yang berhasil memperhatikan semua sisi. Ia tahu bahwa sebenarnya manusia suka memaafkan apabila orang sudah mengakui kesalahannya, iapun tahu bahwa pelanggan membutuhkan perhatian, penghormatan, dan penghargaan. Keputusan yang diambil Agus sangat tepat, operator bersalah itu harus berani bertanggung jawab, dan berani meminta maaf. Perusahaan harus tetap diselamatkan karena menyangkut ratusan nasib karyawan, dan masa depan operator itu pun tetap diperhatikan.

Dibuku ini juga sangat kental nuansa religius yang digambarkan sang Penulis, begitu banyak Ayat-Ayat Al Qur'an yang menjadi gambaran untuk menjadi pedoman yang menuntun pembaca memahami setiap permasalahan yang diulas penulis.

Diharapkan setelah membaca buku ini pembaca mampu mencerna apa yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca, menjadi pribadi yang merdeka dalam berfikir, bijaksana dalam mengambil langkah & keputusan, pentingnya peran Tuhan dalam hidup seorang manusia.

Selain buku ini ada sebuah buku lagi yang sangat ingin saya baca saat ini, judulnya DI ATAS SAJADAH CINTA karya Habiburrahman El Shirazy, alasannya buku itu sangat bernuansa religi & penuh cerita berhikmah didalamnya yang bisa menginspirasi.

Judul: Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual
Penulis: Ary Ginanjar Agustian
Penerbit: ARGA
Cetakan: Februari 2007
Tebal: 420



"Diikutkan dalam Kita Berbagi yang di selenggarakan Cyber Dreamer"