Hadapi dengan senyuman
semua yang terjadi biar terjadi
Hadapi dengan tenang jiwa
semua akan baik-baik saja
Bila ketetapan Tuhan sudah ditetapkan
Tetaplah sudah
Tak ada yang bisa merubah
Dan takkan bisa berubah
Terdengar dari alunan lagu dewa 19 dari ipod Denny, sengaja lagu itu diputar untuk sejenak menghibur hati Edo yang berkeping-keping kehilangan seorang Ayah.
"Sudahlah sobat, tak perlu kamu berlarut-larut dalam kesedihan seperti ini, masih banyak hal berarti yang bisa kamu lakukan mulai detik ini juga, aku & semua teman-teman kita akan membantu kamu agar bisa bersekolah lagi & bersama-sama kembali menebar suasana tawa" Denny sedikit memberi masukan berarti pada Edo yang ditemuinya dirumah masih terlihat bersedih kehilangan seorang ayah.
"Aku sudah membuat kesalahan fatal ,andai saja aku tak terlalu menyakiti perasaan ayahku mungkin saat ini dia masih bersamaku, aku sadar ternyata kasih sayang ayahku begitu besar kepadaku, dia rela berlutut dihadapan kepala sekolah hanya demi aku agar kepala sekolah tidak mengeluarkan aku, sungguh aku telah salah menilai semua kemarahan ayahku, betapa aku sangat menyesali semua itu saat ini" jawab Edo lirih seolah tak mampu berkata-kata, matanya pun berkaca-kaca tak bisa disembunyikan kesedihan yang mendalam.
"Aku mengerti bagaimana perasaan kamu saat ini sahabat, tapi aku harap kamu bangkit dari keterpurukan, aku tahu kamu pasti bisa hadapi semua ini, aku pamit dulu Do, semoga kamu bisa menyikapi semua ini dengan bijak".
Denny pun berlalu meninggalkan Edo yang termangu diruang tamu.
***
Edo sedikit memikirkan ucapan Denny kemarin, mencoba meresapi semuanya.
"Mungkin memang benar ucapan Denny, mulai saat ini juga aku akan lakukan sesuatu berarti untuk kehidupanku & menebus segala kesalahanku" gumam Edo.
Edo pun beranjak dari kamarnya, dengan vespa kesayangannya pun Edo beraksi dijalanan. Ditengah perjalanan Edo menghentikan laju vespanya secara mendadak
"Nirmala.... tunggu Nir...." teriak Edo dar kejauhan yang melihat Nirmala berjalan sendiri ditrotoar.
"Mas Edo...... darimana mas...? mas Edo nggak sekolah?" sapa Nirmala.
"Dari rumah aja Nir, nanti aku jelasin sekarang aku anterin kamu ya sekalian aku ingin curhat sama kamu ".
Tanpa berbasa-basi lagi Nirmala menerima tawaran Edo & bergegas menaiki Vespa butut Edo.
"Mas, kita kepanti asuhan dulu ya?, soalnya aku mau ngasih bakti sosial disana" ujar Nirmala diperjalanan.
"Ya udah Nir, terserah kamu aja, aku pasti dengan senang hati melakukannya untukmu".
Rasanya keakraban Edo & Nirmala sudah terjalin disepanjang jalan tak henti-hentinya mereka berkata-kata penuh canda & sangat menikmati perjalanan dengan senang hati seolah tanpa beban sedikit pun yang dirasakan Edo saat ini.
"Assalamualaikum....." Nirmala mengucap salam sebelum masuk kedalam panti.
"Walaikumsalam, apa kabar nak Nirmala rasanya ibu sangat merindukanmu, anak-anak disini juga sangat merindukanmu nak, mereka selalu menunggu kedatanganmu" jawab bu Rina pengurus panti asuhan.
"Ya bu, saya juga kangen sama ibu & semua anak-anak disini, sudah lama saya tidak mampir kesini, oh ya bu ini, kenalin teman Nirmala namanya Edo".
"Teman apa pacar....? silahkan masuk nak.... nggak usah sungkan disini" tanya bu Rina & mepersilahkan mereka masuk.
"Teman kok bu, sengaja Nirmala kesini ingin memberikan bakti sosial dari teman-teman sekolah yang sudah lama sebenarnya ingin Nirmala berikan kesini,ini bu mohon diterima" jawab Nirmala tersipu malu sambil memberikan bungkusan yang tertata rapi.
"Terima kasih nak, silahkan duduk ibu buatin minum dulu buat kalian".
"Memangnya kamu sering kesini Nir? sepertinya kamu sudah akrab sekali dengan panti disini" tanya Edo membuka pembicaraanya dengan Nirmala.
"Sudah sejak kecil aku sering kesini mas, bu RIna sudah kuanggap sebagai ibuku sendiri, anak-anak disini juga kuanggap sebagai saudaraku, semenjak orang tuaku meninggal, aku tinggal bersama om & tanteku mas, mereka sering membawaku kesini untuk merayakan ulang tahunku agar aku bisa berbagi kebahagiaan dengan mereka & tidak larut dalam kesedihan serta menyikapi hidup bahwa kita semua tak sendiri".
"Maafkan aku Nir aku tidak bermaksud apapun dengan pertanyaanku, aku juga merasakan bagaimana rasanya kehilangan, aku tadi sebenarnya ingin sejenak melupakan kesedihanku karena aku baru saja kehilangan ayahku & aku tidak mungkin bersekolah lagi karena kepala sekolah telah mengeluarkanku dari sekolah" .
"Mas Edo yang sabar ya mas, aku sudah tahu kabar berita tentang mas Edo dari Denny yang menemuiku sepulang sekolah kemarin, semua ini hanya kesalahpahaman mas Edo dengan kepala sekolah cobalah mas Edo kesekolah besok aku yakin masih ada kesempatan untuk mas Edo".
"Tidak mungkin Nir, aku sudah banyak melakukan kesalahan & ayahku meninggal juga karena kesalahanku".
"Masih banyak waktu untuk mas Edo berubah & memperbaiki semuanya, oh ya mas kita keruangan mengajar anak-anak ya? sekalian aku kenalin mas Edo sama semua anak-anak disini".
Edo & Nirmala beranjak keruangan mengajar, mereka bermain dengan penuh tawa canda dengan anak-anak panti asuhan. hingga sore menjelang mereka pun berpamitan pulang.
Dengan sangat pelan sembari berbincang-bincang diatas vespa butut edo tiba-tiba vespa Edo tersendat-sendat & mogok.
"Kenapa ini mas....? tanya Nirmala.
"Biasa Nir, motor tua ya begini sering mogok... kamu tunggu sebentar ya, biar aku check dulu" jawab Edo yang langsung memarkir vespanya dipinggiran jalan.
Hampir setengah jam Edo mengutak-utik vespanya namun belum kelar juga. Nirmala pun mendekati Edo.
"Mas masih lama nggak?".
"Sebentar Nir, bentar lagi pasti kelar, sabar ya?.
Nirmala melihat Edo yang bersemangat, mukanya blepotan & berkeringat mengambil sapu tangannya, dengan sangat lembut Nirmala membasuh wajah Edo, Edo pun tertegun & memandang Nirmala sembari mengeluarkan senyum manisnya.
"Terima kasih Nir, sekarang pasti bisa".
Edo mencoba menghidupkan mesin vespa kesayangannya, ternyata usahanya tidak sia-sia.
"Alhamdulillah sudah kena Nir, buruan gich keburu sore".
Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan.
Cerita belum selesai kawan.... masih bersambung..... sabar ya nunggu lanjutannya. :)
Untuk membaca sebelumnya disini
Selasa, 19 April 2011
Hadapi dengan Senyuman
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
lanjut, romantisme vespa butut...ehehe :)
BalasHapusmmm...penyesalan selalu ada di belakang, itukah pesan dibalik vespa nya :) hihihihi....ditunggu lanjutannya :)
BalasHapusWah..ada romansa dbalik cerita penyesalan :D
BalasHapusudah nggak sabar menunggu lanjutannya
BalasHapusAjeng@ehehehe...........:)
BalasHapusgloria putri@ benar sekali mbak penyesalan yang mesti segera disudahi karena masih banyak hal berarti yang harus dilakukan mulai saat ini.....:)
Irly@hihihihihi.........:) selingan mbak......:)
Graha info@ injih juragan ntar endingnya segera nyusul...:)
kalau di bikin sinetro...vespa-nya bisa jadi icon ni...ayo nirmala..vespa itu hanya mau menguji kamu...setiakah kamu dengan pasanganmu...
BalasHapushehee..salam :)
duh ... jadi ingat vespa butut suamiku... Vespa yg banyak jasanya...
BalasHapusKsabaran Nirmala sedang teruji melalui sebuah vespa... kira2 lanjutan giman ya ..???
aiiih romantis sekali... hihihi...
BalasHapusdan lirik lagu diawal itu bagus... bahan untuk perenungan hari ini... thanks Bay...
Nice mas ceritanya aku suka, nirmala itu perempuan baik2 ya??
BalasHapusbaca postingannya jadi senyum2 sendiri aku punya kenangan indaaaaah sama vespa wkwkwk
salam
Hariyanti Sukma@hehehehe...... tar selesai endingnya mbak...:)
BalasHapusNufri@heheheh iya brade... terima ksih.......:)
Lilyana@ iya aku juga suka banget lagu itu fren... oh ya makasih ya awardnya dah dipajang,,:)
Retno Novitha@ iya disini tokoh Nirmala berperan penting untuk Edo........ hayo kenangan apa..?hehehehe
Selalu menghadirkan cerita2 yang romatis...dan bisa dari apa saja.
BalasHapusSalut...
Setia menunggu cerita lanjutannya...!!!
BalasHapuspenasaran nih sama ceritanya ayoo lanjut : )
BalasHapusIbuDini@ terima kasih mbak.... semoga mbak seneng & gak suntuk lagi.... yang sabar ya mbak......:)
BalasHapusMr Tm@ terima kasih brade.........:)
Indiana@iya sabar sob tar aku selesain......:)
kita kadang br menyadari betapa berartinya dan perhatiannya sosok ayah setelah kita kehilangannya dan br sadar kita belum bs membuat dia bangga...
BalasHapusberbakat neh nulis novel :)
ada kisah menarik di blik vespa butut. cinta barangkali begitu
BalasHapusIngat lagunya once..hadapi dengan senyuman.
BalasHapusYah,,dengan tersenyum kita bisa membuat diri kita bahagia, lagipula senyum itu ibadah..
semangat mas edo itu harus di contoh ya ka..yakin sekali pastinya dengan semangat dan cinta, palagi di kasih senyuman manis perempuan..jadi semngat mas edonya..
Kaka buat buku aja ka, ceritanya bagus2..emm..pakai drupal ka kl mau buat buku.
Bisa versi ramah cetak.
mari tersenyum, karena amalan yang paling mudah adalag tersenyum
BalasHapusAyo, ditunggu nih lanjutannya..
BalasHapusSiap menanti..!!!
Si Edo mirip nih sama temen aku..
jadi penasaran akhirnya.
Salam satu Sprit
"Putri JRs"
yaah pas lagi asik-asiknya ngebenerin kendaraan udah selesai, eh di-cut.. jadi penasaran next bakalan gimana kisah Edo sama Nirmala..
BalasHapusmenurut saya, Edo nggak usah terlalu tenggelam sama penyesalan ayahnya yang meninggal itu..
Mas Bayoe, udah dipajang awardnya. Aku boyongan blog....
BalasHapusZasachi@betul sekali mbak Zasachi....hemmm masak sik saya berbkat nulis novel.....????
BalasHapusEllo@sedikit selingan penyemangat Edo brade..:)
Sarah Azahra@hehehehe bisa aja samean mbak, drupal itu apa ya mbak(gaptek banget saya ini)hehehe
Joe@ iya brade... senyum itu ibadah.....:)
Putri@ iya ntar tak lanjutin mbak putri .....:)
BalasHapusGaphe@hehehehe keburu dikopling biar gak panjang mas gaphe.... ntar pusing kalau kepanjangan...:) iay mas gaphe... saatnya merubah smuanya....
Ami@ iya mbak ami sudah ketkp saya....hehehehe
cucuit dari kehilangan jadi dapat gebetan wkwkw :D
BalasHapuskeren...
BalasHapussalam blogger...
untuk awardnya boleh diambil, untuk mempererat tali silaturrahim... :)
di tengah banyaknya rasa penyesalan si edo msh ada juga teman2 yang memberi perhatian lebih. Emang harus kaya gtu sih dan sesama temen kita punya kewajiban untuk mengingatkan mereka yg sudah jatuh ke lubang penyesalan.. :)
BalasHapusoh ini kelanjutan cerita tentang EDO, masih panjang kayaknya cerita ini. semoga saya tidak ketinggalan episode2 menarik ini
BalasHapusmet siang mas
BalasHapusKang Ian@hehehehehe...........:)
BalasHapusYayack@ benar sekali mas sebagai manusia kita mesti peka & saling berbagi agar sedikit beban terkurangi......:)
Nyah mms@ iya mas... ada lin membaca sebelumnya kok mas jadi gak usah takut ketinggalan...hehehe:)
KIra@ terima kasih sobat .... langsung ke TKP.......:)hehehehe
BalasHapuslagunya dewa yaa
BalasHapuswah..benih2 cinta mulai tumbuh ni:)
BalasHapuspenasaran sm endingnya..
keren nih ceritanya. Mg makin semangat y mas ulis cerpen full motivasi begini..suka deh^-*V
kamal@iya brade..:)
BalasHapusWits@heheheheterima kasih mbak wits ntar endingnya segera aku selesaiin.....:)
Luar biasa y, Mas Bayu Produktif. Tetap semangat mas, semoga dengan cerita2nya bisa memberi inspirasi buat temen2 yg lain.
BalasHapusOia, aku link blognya yah.....