Hingar bingar dan Euforia Piala AFF di tahun 2010 kemarin masih begitu terasa hingga saat ini, membakar seluruh jiwa penduduk negeri ini untuk turut menyemangati tanpa menyadari rasa nasionalisme itu tumbuh membara seiring bergulirnya pertandingan sepakbola yang di lalui Timnas Indonesia dengan begitu gemilang.
Aku sama sekali heran, di tengah pelik masalah negri ini yang begitu banyak mendera tanpa ada solusi berarti, dan aku fikir dengan kondisi seperti itu akan melunturkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air mereka, ternyata aku salah besar. Di ajang Piala AFF Timnas indonesia berhasil menjadi pahlawan yang mampu menyedot seluruh perhatian penduduk negeri ini untuk turut mendukung, menyemangati dengan berbagai bentuk bermunculan. Di laga pertama Timnas indonesia bertemu dengan tim Harimau malaya, di bawah asuhan pelatih Alfred Riedl dan dengan kerjasama yang apik irfan Bachdim, Cristian Gonzales dkk, timnas terbukti menjadi pahlawan yang membakar semangat nasionalisme dengan prestasi awalnya berhasil menekuk tim Harimau malaya dengan score 5-1, sungguh prestasi awal yang fantastis.
Setelah melewati laga perdana dengan begitu gemilang kembali Timnas Indonesia berhasil membakar semangat nasionalisme dengan berhasil mengalahkan Laos dengan score 6-0, sungguh kemenangan telak setelah laga perdana. Di akhir babak penyisihan Timnas bertemu dengan tim gajah putih Thailand yang sedikit membuat ketar-ketir, pasalnya beberapa kali bertemu dalam pertandingan Timnas belum berhasil mengalahkan tim tangguh ini, namun masih teringat jelas seluruh penduduk negeri ini memanjatkan doa-doa & harapan mereka untuk kemenangan Timnas, dan masih teringat di benakku ketika aku terpaku di depan televisi dengan hati dan perasaan nggak karuan (sempat ingin menangis) melihat Timnas yang harus kebobolan lebih dulu namun tak sedikit pun mematahkan dukungan serta doa dari segenap para supporter Timnas, lirih terdengar mereka mendendangkan lagu yang semakin membakar rasa nasionalisme negeri ini untuk semakin bangkit & berjuang.
Garuda di dadaku
Garuda Kebanggaanku
Ku yakin hari ini pasti menang
Kobarkan Semangatmu
Tunjukkan Kemampuanmu
Ku yakin hari ini pasti menang
Tepat setelah Arif Suyono dan Bambang Pamungkas masuk di babak kedua kembali Timnas dengan gemilang membalikkan kedudukan sementara menjadi 2-1 lewat hadiah penalti yang digarap apik oleh Bambang Pamungkas, hingga peluit panjang berbunyi score masih unggul Timnas Garuda secara otomatis Timnas Garuda menjadi juara grup dan lolos ke babak selanjutnya.
Di laga semifinal, Timnas Garuda bertemu dengan Filiphina dan pertandingan dilaksanakan di stadion GBK (Gelora Bung Karno), dua kali berlaga di tempat yang sama Timnas Garuda berhasil menumbangkan Timnas Filiphina melalui aksi hebat Cristian Gonzales, dia adalah pemain naturalisasi asal Uruguay namun kecintaannya terhadap negeri ini tak dapat di sangkal lagi, semua laga terbaiknya di persembahkan untuk negeri ini, ini yang membuat aku semakin memaknai rasa nasionalisme terhadap negeri ini, kalau Cristian Gonzales yang notabene bukan orang Indonesia asli namun begitu sangat mencintai negeri ini mengapa aku dan kita semuanya yang orang Indonesia asli tidak bisa seperti dia, ini semakin menancapkan rasa nasionalisme & cinta tanah air dalam sanubariku.
Di laga final Indonesia berjumpa kembali dengan tim harimau malaya, ini menjadi babak penentuan setelah Timnas Garuda berhasil melalui babak penyisihan dan semifinal dengan gemilang. Harapan besar menjadi juara dalam ajang ini semakin begitu terasa, semangat nasionalisme dari para supporter tanah air semakin menggebu. Saat yang di nanti pun tiba, Timnas Garuda bertandang ke negeri Jiran di stadion bukit jalil dengan 15000 supporter yang turut mendukung disana. Semua doa & harapan besar utuk Timnas memenangkan pertandingan sangatlah begitu besar, namun kenyataannya berkata lain, Timnas Garuda kalah 3-0. Harapan besar yang memupus namun rasa nasionalisme tak demikian, aku berdoa semoga kelak bertemu di stadion GBK, Timnas Garuda berhasil membawa kemenangan. Laga yang di nantikan pun tiba, Timnas Garuda menjamu tim harimau malaya di stadion GBK, begitu gencar serangan demi serangan dibangun namun belum juga berhasil, jutaan mata, jutaan harapan dan doa tertuju di laga itu, kenyataan pun juga berkata lain meski menang 2-1, Timnas tetap kalah dengan agregat gol malaysia 4 - indonesia 2.
Dari cerita diatas bisa di simpulkan jikalau pahlawan ataupun jiwa patriot bisa darimana saja asalnya, begitu pula rasa nasionalisme dan cinta tanah air bisa datang dari kejadian apapun. Sebagai putra bangsa yang terlahir di tanah negeri tercinta ini ikatan batin tentang sebuah perasaan cinta kepada negeri ini tentunya sudah terwariskan sejak lahir, aku di besarkan di negeri ini, mengenyam pendidikan di negeri ini, mengenal beragam suku bangsa ini, beragam budaya bangsa ini, beragam logat & adat-istiadat negri ini, ada rasa bangga memiliki semua ini, ada rasa yang berbeda dalam sanubari, yang jelas rasa ini tidak boleh pudar seiring gonjang ganjing problema negeri ini, perjuangan ini masih belum selesai, jika masih bertemu kegagalan bukan berarti perjuangan itu harus berhenti dan rasa cinta tanah air itu harus di akhiri, tancapkanlah lebih dalam lagi di sanubari, ajarkanlah kepada kepada seluruh generasi negeri ini untuk mencintai dan mengisi kemerdekaan ini dengan berjuta arti, karena di tangan merekalah para pembesar dan penggagas negeri ini berharap dan menitipkan bangsa ini.
Mengawali dari diri sendiri dan sebuah keluarga yang ku miliki sebuah pesan pembangkit rasa cinta negeri ini, ingin aku katakan kepada anakku dan seluruh anak negeri ini pastinya,
Anakku, jika aku memiliki sejuta semangat kejujuran dihatiku
Aku harap kamu bisa lebih dari itu
Anakku, jika aku memiliki sejuta kebaikan di hatiku
Aku harap kamu bisa lebih dari itu
Anakku, jika aku memiliki sejuta rasa cinta untuk negeri ku
Aku harap kamu bisa lebih dari itu
Anakku, jika aku memiliki sejuta pengorbanan untuk negeriku
Aku harap kamu bisa lebih dari itu
Anakku, jika aku belum bisa menjadi pahlawan untuk negeriku
Di tanganmu aku berharap
Di bahumu aku bertumpu
Dan mungkin para pembesar & penggagas negeri tercintaku
Menaruh harap besar kepadamu
Melanjutkan perjuangan dan mengisi kemerdekaan negeriku
Artikel ini diikutsertakan Kontes Cermin Blogger Bhakti Pertiwi yang di selenggarakan Trio
Nia,
Lidya,
Abdul Cholik
Sponsored by :
- http://www.kios108.com/
- http://halobalita.fitrian.net/
- http://topcardiotrainer.com/
- http://littleostore.com/
Selengkapnya...