Sebuah Nama Sebuah Cerita

Assalamualaikum, semoga hari ini sahabat blogger semuanya dalam keadaan yang membahagiakan & tak kurang satu apapun. Kali ini saya akan sedikit bercerita tentang perjalanan kecil kehidupan seorang front liner (kuli jaga toko) yang merangkap sebagai blogger tepatnya blogger beginner.

Saya adalah seorang pemuda kelahiran 1989 di Jember, aktifitas saat ini sebagai front liner & marketing disebuah usaha dagang & jasa pengisian pulsa yang sudah saya rintis selama 4 tahun bersama kakak kandung saya. Memang ketika saya lulus SMA di tahun 2007, orang tua saya berusaha & berharap saya bisa melanjutkan ke perguruan tinggi untuk menambah ilmu & kelak bisa menjadi Pegawai Negri seperti sosok ayah saya yang selama beberapa tahun yang lalu mengabdi & menjadi guru yang penuh inspirasi mendidik & memberikan ilmu kepada anak didiknya (sekarang beliau pensiun). Namun hati nurani saya seakan berontak melihat keadaan orang tua saya yang usianya semakin senja & masih harus memikirkan biaya pendidikan anak-anaknya (kami terdiri 4 saudara), memang kakak saya semuanya telah mengenyam pendidikan perguruan tinggi, tentunya orang tua saya juga ingin saya bisa seperti mereka & menjadi penerus ayah yang menginginkan salah satu anaknya kelak menjadi guru (kakak saya tidak ada yang ingin jadi guru).


Semua saudara dari ayah saya (paman,bibi, dll) banyak menasehati saya untuk bisa kuliah & menuntut ilmu lebih tinggi namun hati ini sudah tak bisa dipaksa lagi karena saya tidak ingin orang tua saya diusia senja masih memikirkan biaya pendidikan & saya fikir saya bisa belajar dimana saja & kapan saja. Akhirnya kakak saya pun yang juga baru lulus dari STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negri) & sudah menikah serta punya momongan namun belum bekerja mempunyai ide kreatif mengajak saya terjun di dunia usaha (biar nggak nambah deretan nama pengangguran). Melihat kondisi pasar waktu itu begitu gencar bisnis jasa pengisian pulsa (outlet,counter), saya & kakak saya mencari informasi kemana pun tentang bagaimana membuka usaha seperti itu (waktu itu memang minim sekali informasinya, selain itu prosesnya juga lama), saya bertanya-tanya kepada outlet-outlet yang telah lama berdiri dikota saya namun mereka seperti tutup mulut & acuh tak acuh (mungkin merasa akan tersaingi).

Saya & kakak saya tak putus asa & akhirnya Allah memberikan kuasanya, kami pun mendapatkan info tentang bagaimana cara mendirikan sebuah usaha yang ingin kami geluti, lewat sosok yang benar-benar belum kami kenal dekat sebelumnya tapi sudah seperti saudara, beliau menjelaskan detail banget cara-caranya & berdagang yang baik dalam pandangan Islam (beliau ini masih famili ulama ternama di Jember, selain mengajar santri beliau memiliki bisnis sampingan outlet), subhanallah hidup benar-benar penuh kejutan, orang-orang yang menyerukan kebaikan ternyata masih bertebaran.

Akhirnya tepat tanggal 27 agustus 2007 kami pun berhasil mewujudkan keinginan kami untuk mendirikan usaha dagang & jasa (telekomunikasi), alhamdulillah usaha kami berjalan lancar sehari bisa menghabiskan 1-2,5 juta pulsa yang terjual tak ayal setiap hari kami bisa mengantongi 200 ribu lebih keuntungan bersih menjual pulsa (belum hp & aksesoris) & begitu banyak penghargaan dari operator yang kami terima. Roda terus berputar begitu istilah orang bilang tapi memang benar perlahan saya rasakan penghasilan kami terus merosot & semakin banyak outlet-outlet bertebaran disamping itu kebijakan operator dalam tarif semakin murah sehingga sangat berpengaruh dalam penjualan pulsa, ternyata sekarang sudah jauh berubah namun saya hanya bisa memetik hikmah bahwasannya dunia ini terus berputar kadang kaya kadang miskin begitu pula sebaliknya hanya sikap bijak & pandai menyikapi serta tetap bersyukur pada Illahi.


Itulah intermezzo jati diri saya, berkaitan dengan kegiatan ngeblog saya akan coba jabarkan. Pada awalnya saya tidak tahu menahu tentang ngeblog karena sudah begitu asyik dengan situs facebook, secara tak sengaja saya melihat tautan kang Lozz Akbar , saya pun mengkliknya, saya pun terkesima begitu indah tulisannya & begitu banyak komentar dikolom komentar, karena penasaran ketika kami chat saya pun menanyakan banyak hal tentang blogger kepadanya, Alhamdulillah beliau berkenan memberikan informasi tentang ngeblog kepada saya. Akhirnya tepat tanggal 26 januari 2010 telah saya rintis sebuah blog Flash catatan sibay (sekarang berganti http://batakata.blogspot.com/).

Sejak saat itu semangat ngeblog & berbagi lewat tulisan begitu menggebu dibenakku, hampir setiap hari saya posting bahkan satu hari bisa dua posting (ini orang kemaruk banget ya,hehehe) yah selagi ide itu masih berhamburan. Saya pun terus mencoba belajar dari kang Lozz Akbar dalam menulis diblog, lalu kemudian saya bertemu mbak Nyayu Amibae pemilik blog cerita hujan dari sana saya belajar menulis fiksi (cerpen,cerbung dll) & dari sanalah saya mengenal kang Djangan Pakies..

Berhubungan dengan kang Djangan Pakies yang kemarin memposting artikel Suit Spentin Giveaway , pertama saya ingin mengucapkan Selamat ulang tahun yang ke 17 untuk kang Djangan Pakies, semoga di usia dewasa ini semakin matang dalam membina rumah tangga, diberikan kemudahan dalam segala hal, menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah serta mendapat kebahagian & keselamatan dunia akhirat (amin, saya berharap seluruh sahabat blogger yang membaca ini ikut mendoakan).

Menurut saya artikel pembuka awal kang Djangan pakies di postingan Suit Spentin sangat bagus & sangat perlu direnungkan bagi setiap insan ( termasuk saya sendiri, kepala keluarga yang baru membina rumah tangga & masih perlu banyak belajar dari mana saja, kapan saja, apa saja). Saya juga kurang setuju dengan orang yang mengambil keputusan untuk mengakhiri bahtera rumah tangganya dengan alasan sudah tidak ada kecocokkan, apalagi saya sangat tidak suka bila ada orang berkata "barangkali jodohku dengannya cukup sampai disini", lalu kenapa menikah & berikrar dihadapan penghulu & banyak orang dalam satu ikatan suci jikalau akhirnya harus kandas seperti itu. Dua insan yang berikrar dalam satu ikatan suci itu sudah jodoh selanjutnya tinggal dua insan tersebut membawa jodoh (ke jalan yang di ridhoi Allah atau sebaliknya).

Menikah bukanlah hal yang main-main, karena bukan sehari dua hari kita menjalaninya tetapi untuk selamanya, hingga usia senja tetap memegang teguh ikrar suci, suka maupun duka lalui bersama itulah warna warni kehidupan. Hidup penuh kejutan, satu menit satu detik masih gaib & kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi, sebatas manusia hanyalah kepadaNya kita berserah diri dari segala daya & upaya yang telah kita usahakan, dari segala khilaf yang kita perbuat.

Bagiku sosok kang djangan pakies tentunya lebih dewasa & begitu banyak pengalaman dalam mengarungi rumah tangga, merasakan pahit manisnya kehidupan, gigih & getirnya perjuangan seorang kepala rumah tangga yang memikul tanggung jawab keluarga, semoga saya bisa mengambil pelajaran dari jenengan kang & sungguh bukan maksud hati saya menggurui namun hanya ingin sekedar berbagi & menorehkan inspirasi, Semoga pernikahan jenengan langgeng & Ridho serta Hidayah Allah selalu bersama keluarga anda.

Berkaitan dengan aktifitas ngeblog saya nih kang, yang sebagai front liner (kuli jaga toko), pekerjaan saya nih memang bisa dikatakan santai ya santai, sibuk ya buk mesibuk,,,,hehehe. Saya sendiri sangat mensyukuri, saat ini melalui media blog saya banyak menemukan sosok yang penuh inspirasi disini yang bisa membuat saya memaknai hidup lebih berarti, mensyukuri nikmat Illahi sepenuh hati.

Saya bekerja kalau dulu waktu pertama buka usaha ini, setiap jam 06.00 pagi saya buka tempat usaha ini & tutupnya jam 09.00 hingga 10.00 malam, menjemput riski lebih awal biar rejekinya nggak dipatok sama ayam. Namun sekarang sudah jauh berubah ketika saya menikah saya sudah tidak tinggal bersama keluarga di tempat usaha saya kang, sehingga saya sedikit merubah jadwal, kakak saya yang buka jam 07.00 pagi, saya datang di outlet sekitar jam 08.00 (maklum mempersiapkan semua kebutuhan rumah tangga sama istri & sarapan bareng sama istri) selebihnya saya jaga full hingga jam 08.00 kadang sampai jam 09.00 malam.

Pertama saya datang di outlet saya biasa bercanda bersama kakak & orang tua saya, namun jika harus stand by saya pun langsung menuju meja komputer & langsung online di temani secangkir kopi melang lang ke dunia maya,

Saya beraksi di dunia blogging bersama komputer yang setia menemani saat bekerja & melang lang di duni maya

Saya pun memulai ngeblog pagi biasanya lebih sering blogwalking (terkadang juga posting) karena biasanya pagi lumayan banyak pelanggan yang ingin isi pulsa, jadi saya tak ingin konsentrasi membuat postingan itu terpecah ketika pelanggan datang & juga konsentrasi pengisian pulsa bisa optimal (kalau nggak optimal pulsanya nyasar terus sapa yang mau ganti,,,hehehe)

Front liner sedang melayani customer disela-sela blogging

Saya biasanya melakukan aktifitas ngeblog (blogwalking & posting) biasanya 2-3 jam selanjutnya saya biasanya memilih bersantai, bernyanyi dengan iringan gitar walaupun nada sumbang yang dihasilkan (yah itung-itung refreshing). Ketika asyik-asyik bernyanyi tiba-tiba melintas didepan outlet saya,

Sosok itu menjemput rejeki

Saya pun tertegun sejenak & menghentikan alunan nada sumbang saya, photo ini saya ambil bukan bermaksud mendeskreditkan & mencari sensasi ataupun lainnya namun dari sinilah saya belajar berkaca diri mencoba meresapi nikmat Illahi yang tersaji selama ini, selama ini saya masih begitu nikmat bekerja dengan santai, duduk menikmati kopi, main game dikomputer, online,blogging & menunggu pelanggan (didatangi rejeki) sementara di depan saya melihat sosok itu orang yang sudah tak muda menjemput rejeki dengan sekuat tenaga ia kayuh sepeda & ia susuri jalanan demi jalanan berharap ada sebuah rongsokan kemudian ia kumpulkan, tak jarang ia dituduh mencuri jika ia masuk rumah kerumah mengais sampah demi sampah. Subhanallah, sungguh Allah itu maha adil dalam membagi rejeki, saya sejenak berharap & berdoa semoga sosok itu mendapatkan rejeki yang ia harapkan mampu mencukupi keluarganya amin (saya harap ikut mendoakan ya yang membaca ini).

Allah maha adil dalam memberikan pelajaran kepada umatnya semata agar mata hati kita peka terhadap lingkungan & orang-orang disekitar kita. Kita boleh berkhayal terlalu tinggi namun sepatutnya kita berkaca diri melihat kebawah bukan mendongak keatas seraya tak peduli & membusungkan dada karena semua ini hanyalah titipan Illahi,bijak menyikapi, pandai membaca hati bukan cerdas diatas kertas culas diatas pentas.

tepat pukul 13.30

Saya pun menutup sementara outlet saya & memajang tulisan diatas

Kalau di awal pertama kami membuka usaha biasanya full jaga hingga malam dengan sistem bergantian dengan kakak saya, kali ini sedikit merombak di karenakan saya lebih sering jaga sendiri sekarang & biasanya kalau siang memang agak sepi. Dari sini saya menyikapi, di sela kegiatan ngeblog & melayani pelanggan saya sejenak meresapi alunan Adzan dhuhur yang menggema di rongga dada setiap muslim ini begitu hikmat & damai, saya hanya ingin ada senggang waktu buat istirahat sebentar antara jam 13.30-15.00, saya bisa sejenak mandi, sholat & berdzikir menyebut asma Allah & makan serta beristirahat hingga menunggu Adzan ashar terdengar kemudian sholat & membuka usaha ini. Ini saya lakukan semata agar tidak begitu cinta terhadap duniawi & lebih mensyukuri nikmat Illahi, saya yakin jikalau rejeki takkan kemana & ternyata itu sangat bernilai positif bagi diri kami & usaha kami.

"Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan beri kelapangan dan rejeki tak terduga. Dan siapa bertawakal kepada Allah maka Dialah yang mencukupinya, Sesungguhnya Allah sangat tegas dalam perintahNYA dan Dialah mentaqdirkan segala sesuatu"

Itulah sedikit perjalanan kecil kehidupan blogger beginner sekaligus frontliner disebuah outlet. Semata bukan untuk menggurui namun hanya berbagi & menorehkan inspirasi. Kita disini tak hidup sendiri dengar bisikan kebaikan hati abaikan ajakan syetan jadilah blogger yang penuh inspirasi, hidup bukan seberapa banyak apa yang kita dapat melainkan seberapa banyak kita memberi manfaat.



Artikel ini diikutsertakan Suit Spentin Giveaway kang Djangan Pakies