Hari aku berangkat kerja dari rumah jalan kaki karna motor yang biasa aku tunggangi harus aku relakan dulu dipakai kakakku, yach maklum motor tinggal satu-satunya itupun kreditannya juga belum lunas.hihihihi
Aku berjalan menyusuri trotoar jalan ambulu,sambil menikmati lalu lalang kendaraan & orang-orang yang begitu semangat mengawali aktifitas minggu pagi ini. Ketika sampai aku dijalan puger aku nimbrung ke toko agen majalah sekaligus warteg yang anaknya dulu temen sekolahku waktu SMA,
''Wah gimana kabarnya pak'' aku menyapa sang pemilik toko agen majalah
''Alhamdulillah baik, gimana usaha kamu yu? oh ya saya kebetulan mau cari hape baru yang murah tapi fiturnya yang udah standar,kamera ada,radio,mp3, apa kamu ada? jawabnya
''Kalau seperti itu sekarang banyak pak, sekarang hp2 cina modal 300an udah bisa dapet fitur seperti itu''
Sang Agen pun mencoba bertanya lebih detil lagi,''Kalau misalkan dengan produk NK gimana yu? apa kualitasnya sama?
Aku coba jelasin & beri gambaran kecil,''Kalau NK unggul soal kualitas namun fitur sebatas itu saja yang dikemas dalam produk tertentu,kalau BB lokal wah banyak yang ditawarin fitur-fitur juga ga mau kalah dia, kalo biacara kualitas sepertinya itu semua tergantung pemakaian end user itu sendiri pak''''Wah kalau begitu saya fikirkan dulu sambil lihat keuangan dulu yu,maunya ya yang penting standar tadi yu.
Setelah obrolan itu tuntas,aku duduk disebelah toko sambil nunggu angkutan umum muncul dihadapanku. Terasa begitu lama sekali ku menunggu, tiba-tiba truk berhenti dihadapanku, lirih ku lihat dibak truk turun gerombolan anak-anak yang yang memakai sepatu,mayoritas kaos hitam,accesoris pun mewarnai wajah mereka. Wah ini pasti komunitas anak punk gumamku dalam hati. Pandanganku terus mengarah kepada mereka yang aku lihat mereka lebih dari 20 anak, jumlah yang tidak sedikit. Sebenarnya ada banyak pertanyaan yang terselip dihatiku tapi aku tak berani mengatakan kepada mereka karena tak mungkin aku yang tak tahu siapa mereka seolah-olah aku bertanya apa interograsi. Mereka duduk di pinggir jalan dan bergerombol, aku lihat sepertinya mereka tampak lelah kayaknya juga belum sarapan Dua anak dari komunitas punk itu diam-diam mendekati warung & agen majalah tsb,
''Bu,permisi saya minta nasi sisa dari orang yang habis makan tadi itu boleh ga bu...? begitu mereka berkata.
Sang ibu pemilik warung rupanya tidak keberatan memberikan nasi sisa kepada dua anak tersebut.
Seketika itu kulihat orang tua yang makan diwarung itu mungkin dia tak tega melihat dua anak itu kelaparan sampai memakan nasi sisa. ''Bu, sudah buatkan dua nasi pecel buat dua anak ini,biar saya nanti yang bayar''
Kulihat begitu ceria gurat wajah dua anak punk yang umurnya belasan itu.
''Ayo rek mangan rek, rong piring iki gae mangan awae dewe bareng-bareng'' dua anak tersebut memberi komando kepada semua teman-temannya.
Subhanallah nasi dua piring itu dimakan bersama-sama 20 anak lebih, ada yang perempuan juga ternyata dari kumpulan mereka. Rasanya solidaritas & kebersamaan mereka begitu kompak ,mungkin sudah jadi aturan mereka,lapar kita bersama, sewaktu ada rizki kita nikmati bersama. Wah ini yang jarang rasanya saya temui,manusia itu kalau sudah merasa dirinya sukses & berhasil tak jarang mereka mau berbagi sesamanya. padahal dikehidupan ini kita tak sendiri. Selesai juga akhirnya catatan saya pagi ini semoga teman-teman,dulur-dulur kabeh iki sing moco catetanku iki podo-podo iso metik hikmahe.
Berat Sama dipikul,Ringan sama dijinjing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkata jangan terbata-bata
Bertutur jangan ngelantur
Bicara nggak pake spam ya
Bukan mengatur, budayakan berbudi luhur