Minggu, 27 Februari 2011

Aku Bukan Siti Khatijah Part 3 (habis)

Seperti biasanya aku menjalani hari-hariku dipondok pesantren bersama suamiku. Cobaan yang datang saat ini rasanya begitu berat bagiku,betapa tidak sebagai seorang wanita rasanya tak sempurna suatu kebahagiaan tanpa seorang anak dalam sebuah keluarga. Namun suamiku sepertinya tidak pernah mempermasalahkan itu hanya aku yang mungkin terus berkaca diri tak ingin aku rasanya mengecewakan suami hingga pada waktu yang cukup lama aku memendam sesuatu yang ingin aku katakan kepada suamiku, pagi itu aku tak kuasa lagi untuk tak mengungkapkannya.

"Abi.....bukankah semua ikhtiar,doa & juga usaha sudah kita lakukan semaksimal mungkin,mengapa ummi belum juga dikaruniai seorang anak...? Bukan maksud ummi berburuk sangka terhadap Allah, ummi sekarang pasrah bi..... ummi relakan abi untuk menikah lagi agar abi mempunyai seorang anak yang akan jadi penerus abi dipesantren ini....?
"Astagfirullah hal adzim..... Istigfar mi..... Abi tidak akan melakukan itu...."
"Apalagi yang abi harapkan dari perempuan seperti aku ini.... aku tidak mungkin bisa memberikan abi keturunan..... Ummi ikhlas asalkan abi bahagia,bukankah itu juga sunnah Rasul? "
"Istigfar ummi....Istigfar...... Pernikahan itu adalah janji suci bukan untuk main-main Allah saksinya..... Abi menikah dengan ummi karena abi ingin membina rumah tangga yang sakinah,mawaddah,warahmah. perkara kita sekarang dihadapkan dengan masalah seperti ini,kita harus kuat & mampu menghadapi semua ini... Memang mempunyai istri lebih dari satu adalah sunnah Rasul tapi abi ini manusia biasa ummi bukan Rasul yang maksum terhindar dari dosa,beliau sanggup mengemban amanah itu,sanggup berbuat adil terhadap istri-istrinya karena mengharap ridho Allah semata bukan karena nafsu"

Akupun menangis mendengar kata-kata suamiku,padahal aku benar-benar ikhlas kalaupun dia menikah lagi.

"Sudahlah ummi buang jauh semua prasangka buruk itu, Abi sangat mencintai ummi & ikhlas menerima semua ini..... Abi yakin Allah itu maha adil ummi.... semua ini pasti ada hikmah yang tersembunyi.... kita harus tegar... ini cobaan sampai dimana batas kesabaran & tingkat keimanan kita kepada Allah". Suamiku berkata kepadaku seraya menghapus linangan air mataku,aku pun memeluk erat tubuh suamiku.
"Maafkanlah semua kesalahan ummi abi,,,, ummi janji tidak akan pernah mempermasalahkan semua ini...."

Pembicaraanku waktu itu benar-benar menjadi semangat baru dihidupku. Sungguh betapa bodohnya aku telah berburuk sangka & lalai mensyukuri nikmat-MU yang begitu indah ini. Setiap hari aku sholat malam berjamaah bersama suamiku,berdzikir & berdoa memohon ampun serta memohon petunjuk & ridho-NYA.

6 tahun kemudian

Pagi itu seperti biasanya,aku berangkat kepasar untuk berbelanja, pada suatu ketika aku diperjalanan, tiba-tiba aku bertemu dengan orang tua,bajunya compang-camping.

"Nak kasihanilah bapakmu ini..... bapak sudah dua hari belum makan...., bapak lapar sekali nak, tidakkah kamu berbelas hati kepadaku nak....?. Orang tua itu berkata padaku terbata-bata seperti sudah tak ada tenaga lagi untuk bicara.
Kulihat dalam tas belanjaanku ada sebungkus buah-buahan yang baru kubeli tadi dipasar.
"ini ada buah-buahan buat bapak sekalian ini ada sedikit uang buat bekal bapak diperjalanan nanti"
"Sungguh mulia hati kamu nak..... sebelum bapak pergi bapak ingin berpesan kepadamu...... Kamu & suamimu adalah orang mampu.... Sempurnakan ibadahmu pergilah kalian ketanah suci.....".
Sejenak aku terdiam memikirkan perkataan pak tua itu, sadar atau mungkin tidak sadar diriku orang tua itu hilang dari pandanganku.
"Pak..... bapak...." Akupun mengejar,mencari-cari pak tua tadi namun sepertinya pak tua itu sudah hilang tak berbekas bagai ditelan bumi. Subhanallah ini inikah isyarat darimu Ya Allah.

Malam itu kami seperti biasanya melakukan sholat malam berjamaah sembari berdzikir & berdoa. Karena lelah kami berdua tidur pulas dimalam itu dan akupun tak sempat menceritakan peristiwa pagi tadi. Dalam tidurku aku bermimpi Cahaya putih yang menyilaukan mataku,akupun terus menyusuri kilauan cahaya itu,sampai suatu ketika aku terkejut....Subhanallah apakah aku benar-benar sudah ada di tanah suci.... aku melihat Baitullah,banyak orang-orang berbaju putih terus mengumandangkan Asma Allah.

"Abi...ummi ingin menceritakan sesuatu kepada abi....".
"Memangnya apa yang ingin ummi ceritakan...?".
"Begini abi,waktu ummi pulang berbelanja, ummi bertemu dengan orang tua, ummi kasihan lalu ummi berikan buah-buahan & sedikit uang buat dia, sebelum dia pergi dia berpesan kepada ummi & abi kalau kita harus ketanah suci untuk menyempurnakan ibadah kita setelah itu orang tua itu pergi hilang dari penglihatan ummi" .
"Subhanallah itu pasti malaikat Allah yang memberikan petunjuk Allah kepada kita ummi, Abi juga ingin menceritakan sesuatu sama ummi, tadi malam abi juga bermimpi, Abi bermimpi ada kilauan cahaya yang terus abi ikuti,dan cahaya itu mengantarkan abi ke Baitullah".
"Mimpi abi benar-benar sama dengan apa yang ummi impikan tadi malam, berarti ini sudah petujuk Gusti Allah kepada kita untuk melaksanakan ibadah Haji bi".

Setelah pembicaraan itu ,aku & suamiku bergegas pergi ke pendaftaran haji, alhamdulillah tahun depan kami jadi berangkat ketanah suci menunaikan ibadah haji.

1 Tahun Kemudian

Tiba waktunya kami berangkat Haji, kami kembali memantapkan niat dalam hati semata-mata menjalankan kewajiban sebagai Muslim & mengharap Ridho Illahi.
Setibanya disana kami dengan khusyuk melakukan semua kegiatan ibadah Haji. Pada suatu tengah malam Aku & suamiku sholat,dzikir & berdoa di Masjid Agung Nabawi.
"Ya Allah, Ampunilah dosa-dosa kami Ya Allah,ampunilah dosa-dosa kedua orang tua kami, Tunjukkanlah kami jalan lurusmu, Ya Allah terima kasih atas segala nikmat yang engkau beri semoga Engkau senantiasa melimpahkan kesehatan,rizky yang halal & barokah bagi kami, Jika Engkau berkenan Ya Allah berilah kami akmi keturunan yang sholeh jika dia lelaki,dan berikanlah kami keturunan yang sholeha dia dia wanita, semoga kami termasuk golongan Rasulmu yang mendapat syafaat di akhir nanti, Amien."
Kami menangis tak kuasa berdoa ditempat penuh Rahmat sang Illahi.
Sewaktu kami menjalankan ibadah tawaf mengelilingi kabah 7 kali & mencium Hajar Aswat. Ketika itu dalam hatiku aku berdoa kepada Allah,
"Ya Allah dengan kehendak-Mu jadikanlah aku sebagai seorang wanita yang mampu menjalankan amanah Rasulmu, dengan segala kehendak & izin-MU berikanlah hambamu ini seorang anak untuk melengkapi kebahagiaan kami. amien."

Tak terasa waktu pun berlalu semua kegiatan ibadah Haji sudah kami lalui dengan hikmat. Kami pun merasakan lebih tenang sepulang dari ibadah haji.

1 Minggu Kemudian
Pagi menjelang siang itu rasanya mual & pusing sekali kepalaku, aku pun juga muntah-muntah, melihat itu suamiku membawaku kedokter.
"Gimana dok keadaan istri saya...?"
"Alhamdullillah pak, ini adalah Mukzizat Allah, Istri Bapak mengandung, Saya benar-benar heran pak padahal beberapa tahun yang lalu saya yakin bahwa istri bapak mandul".
"Alhamdulillah Ya Allah....".
Suamiku langsung bersujud syukur ditempat praktek dokter Wahyu. Ya Allah mungkin ini rahasia dibalik rahasia-MU itu. Aku benar-benar bersyukur kepada Allah rasanya apa yang tidak kumiliki saat ini semua sudah Allah limpahkan kepada kami.


SEKIAN

Hikmah cerita ini
* Untuk mencapai sebuah keinginan & tujuan butuh sekali proses panjang yang memakan waktu,tenaga,& fikiran.
* Seorang lelaki jangan mudah untuk menikah lagi, memang benar itu Sunnah Rasul Tapi kalau kita tak sanggup menjalankan sunnah yang seperti itu sebaiknya jangan.
* Ada orang yang sulit sekali mendapatkan anak dengan hadirnya seorang anak maka lengkap kebahagiaan keluarga tapi yang sekarang banyak terjadi banyak yang hamil bayi itu dibuang,aborsi bahkan dijual karena menganggap anak itu adalah beban bagi mereka.
* kepatuhan & ketaatan seorang istri sangat mendukung dalam sebuah keluarga.
* Suami yang bijak juga sangat berperan penting dalam keluarga.
* Tidak ada yang tidak mungkin didunia ini jika Tuhan sudah berkehendak.


11 komentar:

  1. Subhanallah..! Cerita yg penuh hikmah.

    Keajaiban akan datang bila Allah sudah turun tangan.
    Smg kita jg tak gampang putus asa dan tak gampang menjudge orang2 yg kurang beruntung hari ini.

    Tengkyu kunjungannya. Salam ukhuwah..

    BalasHapus
  2. Wow. Saya jadi ingat cerita bu Amin Rais, di Amerika sudah priksa macam2 baru punya putra setelah pulang haji. Semoga bermanfaat ceritanya bagi pembaca yang lain

    ijin follow

    BalasHapus
  3. Mbak iffa hoet@ sama2 mbak...... semoga kita semua sama2 bisa memberi manfaat lewat tulisan kita kepada orang lain.....

    Mbak Ami@ wah trima kasih mbak........ sudah mau berkunjung keblog saya

    BalasHapus
  4. cerita semacam ini banyak di alami oleh ibu2 yang kadang putus asa karena tidak juga di karuniai buah hati, setiap takdir pasti ada sebuah hikmah tapi kebanyakan org tidak menemukan hikmah tsb karena di pengaruhi pikiran2 negatif itu sendiri..

    BalasHapus
  5. salam sahabat
    sudah part3 saya ketinggalan nich mas,izin save and re back for part 1 n 2 yach oh iya maaf telat dan dah saya follow

    BalasHapus
  6. Yayack@ Terima kasih kunjungan mas......

    Mbak Dana@ iya mbak alhamdulillah sdah rampung kemarin...... iya mbak g pa2......
    Salam Sahabat........

    BalasHapus
  7. Buat aq benar2 terharu hik2 menetes airmataku sebagai wanita, buagus banget ceritanya....

    BalasHapus
  8. terima kasih mbak supportnya semoga saya bisa lebih bagus lagi menyajikan cerita-cerita fiksi sarat arti.

    BalasHapus
  9. Imtikhan@ terima kasih mas applousnya.... ya mas sama2.....

    BalasHapus
  10. subhanallah ceritanya indah.. setia banget suaminyaaa.. ngga gampang tergoda walaupun awalnya istirnya mandul

    BalasHapus
  11. terima kasih mbak apresiasinya........

    BalasHapus

Berkata jangan terbata-bata
Bertutur jangan ngelantur
Bicara nggak pake spam ya
Bukan mengatur, budayakan berbudi luhur