Rabu, 30 Maret 2011

Isyarat Hati

Sebelumnya Disini

Firman mulai terbiasa menjalani hari-harinya, sedikit lebih tenang suasana pun lebih mendukung kondisi Firman. Sudah beberapa hari ini Firman memikirkan sebuah mimpi yang begitu indah malam kemarin didalam tidurnya.

"Mengapa aku masih saja memikirkan mimpiku kemarin, apa yang harus kulakukan untuk menghapus ingatanku tentang mimpiku itu" gumam Firman dalam hati.

"Sedang mikirin apa kamu nak? kok pagi-pagi sudah merenung...?" pak Sarman membuyarkan renungan Firman.
"Maafkan aku ayah, aku sedang memikirkan mimpiku kemarin malam yang sampai saat ini rasanya begitu melekat diingatanku yah" jawab Firman.
"Mengapa kamu tak kamu ekpresikan saja mimpimu itu dalam sebuah lukisan, bukankah kamu suka melukis nak?".

Berfikir sejenak,"Iya mungkin benar apa yang ayah katakan, kalau begitu aku mau ketoko peralatan melukis yah, aku mau beli kuas & kanvas".
"Apa perlu ayah anterin nak?".
"Nggak usah yah, Firman tidak ingin merepotkan ayah, lagian tokonya kan dekat dari rumah kita yah, aku juga ingin jalan-jalan yah biar aku punya pandangan baru dalam hidupku".
"Ya udah kamu hati-hati ya nak...".

Firman melajukan kursi rodanya untuk pulang karena dia sudah mendapatkan peralatan lukis yang ia butuhkan. Dalam perjalanannya dia melihat seorang nenek & anak kecil yang sedang melakukan pembicaraan.

"Nek, nenek bisa nggak bantu aku?" tanya seorang anak kecil yang berpakaian usang dengan wajah memelas & lusuh.
"Memangnya apa yang bisa nenek bantu buat kamu nak?" jawab sang nenek.
"Aku tersesat dijalan nek, aku belum makan semalaman nek, jika nenek berbaik hati kepadaku, berikanlah aku sedikit nasi & uang untuk bekal ku pulang nek" pintanya.
Sang nenek yang hanya tinggal dirumah kardus ditepi jalan itu tak kuasa rasanya melihat anak kecil yang masih polos & lugu itu menderita. Ia pun masuk kedalam rumah kardusnya mengambil makanan yang tersisa & sedikit uangnya yang mungkin ia juga sangat membutuhkan.

"Ini nak, ada sedikit nasi & uang untukmu, nenek ikhlas memberikan semua ini untukmu semoga kamu dalam lekas menemukan rumahmu, hanya ini yang bisa nenek berikan kepadamu nak".
"Terima kasih nek...".

Anak kecil itupun pergi,sang nenek masih tersenyum, & Firman masih tertegun dalam kebisuan melihat itu.



32 komentar:

  1. hmmmmmm .. firman dapat pelajaran dari si nenek ..

    BalasHapus
  2. ini sambungan cerita kemaren yah mas? saya baca dulu yah:D

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. tapi firman kan udah kasih kehidupannya yg indah untuk nolong seorang nenek?, apa masih kurang ?

    qu tunggu kisah selanjutnya y dek ..

    salam :)

    BalasHapus
  5. Fitray@ iya uni untuk membuat hati Firman lebih teguh lagi...

    Nova@ iya mbak

    Personal@ ya kan kemaren sempat bergejolak hatinya uni....hehehehe

    Djangan Pakies@ betul sekali itu yang itu membuat kita bisa membuka matahati kita lebar-lebar untuk peduli terhadap sesama....

    BalasHapus
  6. wah, ceritanya bagus banget tuh, aku ikut tersentuh membacanya.

    BalasHapus
  7. nenek itu jiwanya mulia sekali ya?

    BalasHapus
  8. Catatan kecil@ terima kasih mbak.....

    jejak langkahku@ semua manusia itu punya jiwa yang mulia shasa sayang asal orang itu mampu menuruti kemauan baik yang terbersit dalam hati....

    BalasHapus
  9. baik banget ya si nenek,,, ikhlas membantu dan memberi, walo sebenarnya ia juga butuh dibantu dan diberi...
    kita tidak akan kelaparan dan kekurangan dengan kita menolong orang....

    BalasHapus
  10. Aina@ iya mbak kalau kita berfikir kita kekurangan & butuh pertolongan terus kapan kita mau berbuat baik..... ya tho...?

    BalasHapus
  11. Yang membedakan manusia di mata Tuhan nya hanya amalnya.

    BalasHapus
  12. Ceritanya sangat mengingatkan, Mas....
    Ditunggu cerita lanjutan ceritanya.... ^_^

    BalasHapus
  13. nice blog.... lam knl dr cirebon. tlsn2ny jg bgs :)

    BalasHapus
  14. Zahra@ betul...betul...betul...

    Teras info@ terima kasih mas..... :)

    Ientanainie@ thanks mbak......:)

    BalasHapus
  15. wah ternyata ikutan juga ya rief
    semoga menang yaaa :)

    BalasHapus
  16. sebuah nilai moral yang positif..
    insppiratif banget.. salam sukses..

    sedj

    BalasHapus
  17. Julie@ ikutan pa mbak...? kontes sarikata ta..? iya mbak maien.... makasih mbak doanya.... semoga dikabulkan Allah.....

    Sedjatee@ terima kasih mas..... sukses balik buat mas sedjatee....

    BalasHapus
  18. Firman melihat nenek yang baik hati... Nunggu terusannya nih...

    BalasHapus
  19. Ami@ Segera rilis mbak Ami.........

    BalasHapus
  20. wah,neneknya baik banget.orang yang benar-benar baik.orang yang kekurangan tapi mau memberikan hartanya adalah orang yang patut diacungi jempol..

    BalasHapus
  21. BAik banget itu nenek... berbuat kebaikan, ikhlas tanpa pamrih..
    Kebijaksanaan nenek itu untuk mengalah dan memberikan uangnya sama Firman, seharusnya jadi pembelajaran untuk Firman..kadang kalau menyerahkan sesuatu yang dicintai harus ikhlas. seperti nenek itu

    BalasHapus
  22. kunjungan pagi minta di follow

    BalasHapus
  23. ceritanya bagus banget, mas.... aku terharu membacanya, memang banyak yg kita dapat pelajaran dari lingkungan kita, jika kita mau membuka mata dan hati kita

    BalasHapus
  24. Gaphe@ ya mas gaphe kemaren sui Firman kan sempat bergejolak tuch nah sekarang diingetin lewat nenek tadi.....hehehe

    Wiy@ maksudnya....??????

    Hariyanti Sukma@ betul sekali mbak Sukma.... terima kasih

    BalasHapus
  25. itulah yang patut dicontoh...
    keikhlasan memberi disaat kita sendiri juga dalam kekurangan.

    BalasHapus
  26. Sang Nenek pasti akan mendapatkan balasan yang jauh lebih besar dari Tuhan...

    BalasHapus
  27. wahh ternyata mas arief juga nulis cerita fiksi yachh.......keren, sayang yach ngga ikutan di kuisnya pakdhe

    BalasHapus
  28. mulia sekali nenek itu :)

    maaf baru berkunjung salam kenal :)

    BalasHapus
  29. Elsa@ Ya mbak ini buat menggugah hati kita semua bahwasanya masih banyak orang baik didunia ini.... karena pada dasrnya manusia itu baik hanya terkadang mereka melalaikan suara kebaikan yang ada direlung hati.

    LIB@ iya mbak.... itu pasti......

    Nia@ gak masuk syarat mbak blog saya terlalu muda...

    Celotehan@ gak papa sobat ...terima kasih salam kenal kembali :)

    BalasHapus

Berkata jangan terbata-bata
Bertutur jangan ngelantur
Bicara nggak pake spam ya
Bukan mengatur, budayakan berbudi luhur