Rabu, 03 Agustus 2011

Menggalakkan Budaya Tertib

Peraturan di buat bukan untuk dilanggar namun pada kenyataannya seringkali kita melihat sebagian kecil individu yang tidak mentaati peraturan, tidak melaksanakan budaya tertib sebagai mana mestinya. Begitu banyak pemberitahuan juga sosialisasi tentang sebuah peraturan, melalui gambar, media informasi, hingga mulut kemulut menyuarakan peraturan demi terciptanya budaya tertib yang membawa keamanan, keselamatan, kenyamanan, & kesejahteraan bersama.

Untuk menggalakkan budaya tertib, perlu kesadaran yang tinggi juga faktor ketegasan petugas juga individu yang lain. Berikut ini gambaran kecil dalam kehidupan menggapai budaya tertib demi terciptanya
keamanan,keselamatan, kenyamanan,  & kesejahteraan bersama.

Tentunya tanda disamping sudah tidak asing dan banyak kita temui di tempat-tempat yang di anggap perlu memasang tanda tersebut, contohnya di rumah sakit, disana begitu banyak pasien yang berobat dengan beraneka macam penyakit yang diderita, namun sering saja ada pihak yang lalai tidak menciptakan budaya tertib dengan sembarangan merokok padahal sudah di sediakan smoking area, entah mereka lupa atau sengaja yang jelas kita harus mengingatkannya secara sopan & petugas pun juga harus tegas membuat peraturan juga sanksi yang harus di tegakkan untuk memberi efek jera bagi pelanggar. Untuk para perokok juga harus mawas diri, pandai membaca hati juga kondisi jangan mendahulukan kesenangan pribadi namun merugikan orang lain (apalagi orang sakit, anak kecil/bayi,dll) dengan menebar racun nikotin yang justru lebih berbahaya bagi perokok pasif (ibarat nggak makan nangka kena getahnya).

Tentunya tanda disamping sering kita temui di perempatan kota sebagai pengatur laju lalu lintas menciptakan ketertiban berkendara menghindari kecelakaan namun seringkali juga ada individu yang melanggar tidak menciptakan budaya tertib. Ketika lampu merah menyala sering kali ada individu yang tetap menerobos padahal itu sangat berbahaya bayangin bila bersamaan ada kendaraan  yang melaju kencang bisa berantakan tuh orang,hehehe. Bila lampu merah bersabar dulu lah paling lama 1-2 menit dah melaju lagi, yah itung-itung refreshing dengerin lagunya anak jalanan, berbagi rejeki kepada tukang loper koran walaupun terkadang ada saja individu yang terburu-buru lampu masih merah tapi bel nyala terus bikin telinga berdenging, usahakan jangan terlalu menuruti ego, kita mungkin terburu-buru dan dikejar waktu namun kita juga tetap harus tertib demi keselamatan diri sendiri maupun orang lain.

Tentunya sudah tidak asing dengan tanda palang perlintasan kereta, ini merupakan tanda untuk kita waspada akan melintasi lintasan kereta api. Seringkali terdengar berita tentang kecelakan di palang pintu perlintasan kereta, mungkinkah mereka tidak mentaati tata tertib, wallahu a'lam . Semuanya saling bergantung dari pengendara dan petugas yang berjaga di palang pintu lintasan kereta api. semoga saja tidak ada lagi tangisan kehilangan juga duka lara kematian,amin. Bila kita hampir melintas di palang pintu lintasan kereta kita sudah ada pemberitahuan berupa polisi tidur dari tiga batang besi kemudian ada tanda diatas, bila ada kereta melintas sirine pun berkumandang tanda kita harus sejenak memberhentikan laju kendaraan & palang pun di turunkan namun jika kita melanggar dengan alasan, "alah, sepure sik adoh, nggak kiro opo-opo", padahal setelah kita berada di tengah rel pasti kendaraan kita tidak bisa bergerak karena medan magnet dari gesekan rel kereta dengan roda besi kereta yang melintas, ini yang banyak yang tak mereka sadari, selain itu petugas juga harus tanggap beberapa meter sebelum melintas harus sudah siaga memberi pemberitahuan kepada pengendara kendaraan.

Itulah sedikit pemaparan penggalakkan budaya tertib yang benar-benar harus selalu kita waspadai demi terciptanya KKKKB (Keamanan,Keselamatan,Kenyamanan,Kesejahteraan Bersama). Budaya tertib harus selalu kita tampilkan & kita semarakkan karena itu faktor dan merupakan contoh yang akan kita wariskan kepada generasi bangsa, jika kita sudah menerapkan budaya tertib harapan besar menjadi bangsa yang besar dengan generasi bangsa yang mampu mengisi kemerdekaan bangsa ini dengan sejuta kegiatan berarti bagi diri sendiri,orang lain, agama, bangsa dan negara tercinta ini.




Artikel ini di ikutsertakan di Aduk nya Pakde Cholik Komandan Besar Blogcamp

19 komentar:

  1. Saya telah membaca artikel diatas dengan cermat
    Akan langsung saya catat
    Terima kasih atas partisipasi sahabat.
    Tak lupa saya mohon maaf atas segala kesalahan lahir dan batin. Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
    Dari Surabaya saya kirim salam hangat

    BalasHapus
  2. iya mas,,, apalagi soal merokok, bawaannya berantem melulu setiap mengingatkan orang yang merokok. Padahal saya bawa anak kecil gak paham juga...

    BalasHapus
  3. iya, bener banget tuh mas. kalo saya paling gregetan ama org yg suka buang sampah sembarangan ama supir angkot yg juga gak karu2an bawa mobilnya, emang dikiranya penumpang itu ibarat ikan teri apa? hehe

    BalasHapus
  4. tertib..tertib yuuk :) good luck ya

    BalasHapus
  5. Dengan membudayakan ketertiban insya Allah kita bisa selamat yah Bay,..
    semoga sukses di acara ADUK nya :-D

    BalasHapus
  6. mari kita budayan tertib,biar lancar aman,dan terkendali,salam love,peace and gaul.

    BalasHapus
  7. udah seharusnya budaya tertib kita kampanyekan rame2 *ga cuman partai aja yg butuh kampanye*, krna efeknya besar bgt dalam kehidupan kita, khususnya dlm keseharian kita.

    btw klo sy yg pling ga tahan tu sama baunya asap rokok. wah... utk yg satu ni, ampunnnnn.... bs pingsan sy hehe...

    BalasHapus
  8. semuanya harus dimulai dari diri sendiri ya pak,
    semoga nantinya akan berdampak baik bagi lingkungan dan ahirnya budaya tertib bukan lagi sebatas kata-kata saja

    BalasHapus
  9. tertib memang sangat dirindukan semua org,..sayang kesadarannya masih kurang padahal buat kepentingan semua orang ya mas,...
    semoga menang deh :)

    BalasHapus
  10. setuju deh, emang namanua tertib tuh penting banget.. karena menyangkut hak-hak orang lain juga.
    nggak bisa nggak, emang kudu mulai dari diri sendiri. setidaknya, tidak memperparah kondisi kalo kitanya ikutan nggak tertib..

    maaf bayu, baru mampir dimari.. lama nggak bewe soalnya. kena virus males. hehehe.

    BalasHapus
  11. Mantap nieh mas arif bayu tulisannya :) semoga kita selalu ikut budaya tertib, tidak melanggar hak orang lain..untuk menghirup udara sehat..soalnya pengalaman pribadi sering kesel ditempat umum banyak yang smoking..jadi ikut ikutan menghirup asapnya kan..padahal bahaya tuh..semoga sukses di ADUK-nya pak deh cholik

    BalasHapus
  12. Aku juga sangat berharap budaya tertib dapat diterapkan oleh seluruh lapisan masyarakat kita.

    artikelnya bagus lho... menang gak?

    BalasHapus
  13. waduh2 skrg makin byk aja ya yg menyelenggrakan kontes... semoga uraian ini bkn hanya terpampang karena ikutan kontes tp jg terbukti dlm kenyataannya.
    mari budayakan tertib!!

    semoga menang ya

    BalasHapus
  14. message nya penting banget tuh kang 4K1B itu :)
    sukses buat kontesnya kang :)
    penasaran jadi pingin ikutan :(

    BalasHapus
  15. Untuk yang ini aku gak bisa komen....

    Beruntung sekali para istri yang suaminya tidak merokok, meskipun suamiku tidak pernah merokok di dalam rumah...tapi lebih bagus kalau gak merokok.

    sukses utk aduknya Bay....tulisan nya bagus, kemarin gak sempat mikir jadi gak ikutan.

    BalasHapus
  16. paling ga suka sama perokok! :mad:

    BalasHapus
  17. Budaya Tertib di mulai dari dasar hati masing-masing individu,kalau di paksaan oleh peraturan manusia pasti tidak bisa tercapai
    Dah saya follow ya mah blognya,gantian follow back blog saya

    BalasHapus

Berkata jangan terbata-bata
Bertutur jangan ngelantur
Bicara nggak pake spam ya
Bukan mengatur, budayakan berbudi luhur