Assalamualaikum sobat netter, apa kabar semuanya,,,,,,? aku berharap semoga kalian semuanya dalam keadaan yang baik-baik saja. Maaf nih baru nongol ujung-ujungnya kepincut ingin sharing & bagi pengalaman di ajang kontes saweran kecebong 3 warna (Yah bilang aja kalau kamu banci kontes yu,,,,hehehe). Dengan segala kerendahan hati saya memohon izin nih kepada yang punya hajat & segenap dewan juri buat ikutan meramaikan hajatannya sekalian siapa tahu nih pas rejeki saya nanti dapet hadiah (ngarep.com)
Sebenarnya aku pengen bagi cerita lucu tapi kayaknya kemampuan melawakku gak sampai bikin juri ataupun sang punya hajat ketawa jingkrak-jingkrak, bahkan sampai muntah sekalian. Tapi aku punya satu cerita yang cukup buat aku sharing sama teman-teman blogger yang pasti ini sedih & mengharukan, jadi aku bilangin dari awal jangan sampai nangis lho, soalnya aku gak sediakan tissu disini (pelit banget sih lho yu....). oke dah pada siap kan....? Tunjek poin aja wes.
Sejenak aku ingin flashback di masa kecilku dulu, sumpah di waktu kecilku dulu, aku & kakak ketigaku adalah anak yang paling bandel, paling suka bantah & protes, satu lagi paling suka meminta hal-hal yang ku inginkan & itu harus bisa di wujudkan (parah banget kan...?). Apalagi kalau sudah main sama teman-teman di kampungku tempo dulu, kelayapan sampai jauh dah bahkan pulangnya sampai sore & hampir magrib (gimana gak dongkol tuh orang tuaku). Satu hal yang pernah selalu ku ingat ketika ayahku berpesan bahwa aku dilarang mandi disungai apalagi di sungai bedadung yang sangat deras arusnya & dalam banget. Aku sempat tak mengindahkan nasihat orang tuaku karna begitu sangat antusiasnya ingin bisa berenang & asyik bermain air sama teman-teman,akhirnya tetanggaku ada yang tahu bila aku mandi di sungai sama teman-temanku, dia pun melaporkan hal ini kepada orang tuaku. Tak di elakkan lagi ketika aku sampai di rumah sore-sore itu ayahku dah menanti ku di depan pintu dengan membawa batang daun pisang. Dalam hatiku berkata,"aku merasa bersalah & sangat takut dengan ini". Tak lama kemudian ayahku melayangkan batang daun pisang itu di kaki berkali-kali, aku meronta menahan rasa sakit yang bertubi-tubi kurasakan, tangisanku yang keras pecah di sore itu.
"Ayah bukan berarti tidak sayang dengan memberimu hukuman seperti ini, justru ayah sangat sayang sama kamu, kalau terjadi apa-apa sama kamu, ayah & ibu yang akan susah, ayah juga ingin kamu belajar untuk mentaati peraturan biar hidup selalu punya tanggung jawab yang besar kepada diri sendiri & juga orang lain, apa yang kita lakukan semua ada balasannya, jikalau kamu dari kecil sudah seperti ini gimana kamu kalau sudah besar nanti....?", kata itu terucap oleh ayahku setelah cambukan batang daun pisang itu berhenti menimpa kakiku. Aku pun tak ambil peduli waktu itu karena jelas pastinya naluriku sebagai anak kecil aku merasa orang tuaku sangat terlalu kejam kepadaku. Namun setelah berlalu seiring berjalannya waktu aku pun bisa menjalankan apa yang menjadi peraturan dari ayah & ibuku walau terkadang aku masih ada niatan untuk melanggarnya.
Ayahku adalah seorang guru sejati menurutku, masa kerjanya dulu, dia menjalaninya profesinya dengan sepenuh hati, aku tidak bisa bayangkan setiap hari dia naik sepeda onthel menempuh jarak ratusan kilometer demi memberikan pelajaran & pendidikan kepada anak didiknya. Subhnaallah, apalagi ibuku pernah bercerita jikalau bajunya & sepatunya yang biasanya ia kenakan untuk seragam mengajar tak pernah ganti & ada sebuah tambalan kainnya mungkin sudah aus & renta setiap hari menemani aktifitas ayahku yang selalu aktif. Setelah agak besar, menginjak usiaku kelas SD, ayahku di pindah tugas di desa tempat kami tinggal, kebetulan juga waktu itu aku sekolah di SD tempat ayahku mengajar. Satu hal yang selalu ku ingat ketika ayahku rapat di ruang kepala sekolah, ayahku selalu dapat jatah makan entah itu kue, camilan ataupun nasi, dia selalu mencariku & memberikan jatah makannya kepadaku, senang sekali rasanya & kawan-kawanku pun juga senang karena aku selalu berbagi kebahagiaanku dengan teman-temanku (memakannya bareng-bareng di sudut kelas).
Tak berselang lama kejadian yang sempat membuat hatiku & seluruh saudaraku berduka besar. Sebuah ujian dari Tuhan pun menguji kekuatan iman & taqwa di keluarga kami. Masih teringat sangat jelas di ingatan ku kejadian itu. Saat itu ayahku tiba-tiba menderita sakit keras dalam jangka waktu yang sangat lama, ia terkulai lemah tak berdaya di tempat tidur, badannya yang kekar sedikit demi sedikit mengkurus, pucat pasi semua anggota tubuhnya tak dapat di gerakkan, seluruh anak didiknya merindukannya,tak ada lagi derai tawa di ruang mengajarnya dengan semua anak didiknya. aku hanya bisa menatap dan menerawang serta terselip doa dalam hati juga linangan air mata yang jatuh membasahi pipi, Namun dalam kondisi yang sangat sulit seperti itu disini sosok ibuku menjadi penguat bagi ku dan saudara-saudara kandungku menghadapi ujian yang sangat berat ini, ibu ku senantiasa memberi sentuhan cinta tanpa di minta, ketika ayahku mengerang kesakitan, dengan begitu ikhlas ibu membasuh muka dan seluruh tubuh ayah, menyuapinya ketika ia merasa lapar, menuntunnya berjalan ketika ia lelah terbaring di kamar, satu hal lagi yang membekas di ingatan dan sanubariku, kata-kata ibuku saat segala upaya dan doa untuk kesembuhan ayahku walau semua yang telah dimiliki terkikis habis "Harta itu bisa dicari nak, tetapi nyawa itu hanya satu kali di dunia ini, ibu masih ingin terus bersama ayah juga kalian semuanya, semoga Allah memberikan kesembuhan dan kesabaran dalam mengahadapi semua ini".
Air mataku pun jatuh berderai tak tertahan, "Ya Allah semoga Engkau mengabulkan doa ibuku", ucapku dalam hati. Cobaan itu belum usai, ayahku yang masih terkulai lemah di tempat tidurnya, tiba-tiba di rumahku datang dua orang pengawas PNS, mereka menuduh ayahku lalai dalam tugas dan tidak disiplin menjadi PNS, padahal setiap hari aku selalu mengantarkan surat izin yang ditulis ibu ditujukan untuk kepala sekolah tentang kondisi ayahku yang sakit keras. Sang pengawas pun mengancam akan menindak tegas dan melaporkan kepada pusat untuk mengajukan pensiun dini sungguh sangat ironis dalam kondisi sakit keras mereka masih tak ada hati untuk tak berkata itu saat ini. Ibuku meski di rundung rasa emosi dia tetap tegar, dia terus berupaya bagaimana pun caranya agar ayahku bisa sembuh (dalam hal yang positif sesuai koridor agama Islam), dari Ulama, Dokter, hingga pengobatan alternatif semuanya sudah ibu tempuh demi satu kata "kesembuhan untuk ayahku", tak peduli semakin hari semakin terkikis habis segala harta yang dimiliki.
Beberapa tahun kemudian dengan segala kekuasaan Allah yang maha perkasa, memberikan pertolongan kepada ayahku sehingga dia pun sembuh dan alhamdulillah dia masih tetap bisa bekerja dengan mulia menjadi seorang guru yang penuh inspirasi untuk anak didik serta teman sekerjanya. Sungguh kebahagiaan yang tiada terkira, inilah jawaban atas segala daya dan upaya yang tak pernah lelah dan menyerah dari ibuku untuk ayahku, tak terbayang betapa banyak linangan air mata ibuku dalam sujud dan untaian tasbihnya ketika tengah malam dan saat subuh hingga dhuha selalu ibu panjatkan, aku melihat rona kesedihan yang begitu dalam di wajah ibuku namun dia selalu tersenyum ketika aku tertegun melihat keikhlasannya dalam menjalani semua ini.
Kini aku semakin mengerti hakikat dari cinta itu & hal terbesar serta harta terbesar itu adalah orang-orang di sekelilingku yang selalu berkata & bertindak dengan penuh cinta dengan berbagai cara menyampaikannya. Ayahku memang keras namun disana letak kasih sayangnya yang baru ku mengerti dewasa ini, hukuman bukan untuk menuntutku untuk terus berontak & brutal namun semuanya itu semata mengajariku apa yang kita lakukan semua itu ada ganjarannya, di dunia ini sendiri apalagi di akhirat nanti. Dan ibuku mampu membuktikan kepadaku harta terbesar itu apa juga arti dari perjuangan hidup yang tanpa henti, segala daya & upaya & doa mampu melawan hal tersulit demi mempertahankan sebuah harta terbesar & hal terbesar di kehidupan keluargaku.
Terima kasih buat semua rekan blogger,dewan juri & semua yang terlibat di ajang kontes "Saweran Kecebong 3 Warna" yang berkenan membaca tulisan ini, mohon maaf bila ada yang kurang berkenan. Tetap semangat jalin sahabat.
Cerita ini Bayu ikut sertakan dalam acara "Saweran Kecebong 3 warna" yang di selenggarakan oleh Jeng Soes, Jeng Dewi, Jeng Nia. Yang Di sponsori oleh Jeng Anggie, Desa Boneka, Kios 108
Selengkapnya...
Bata kata
Berbagi Kasih dalam Sebuah Kisah
Jumat, 20 Januari 2012
Hakikat Cinta (Harta Terbesar & Hal Terbesar)
Senin, 24 Oktober 2011
Langkah Mandiri
Assalamualaikum sobat netter, gimana nih kabarnya semua, semoga selalu dalam naungan kesehatan & rahmat serta hidayah-NYA. Sudah lama juga saya terpaku dalam kesibukan baru yang begitu menyita waktu, alhamdulillah sampai saat ini Allah meberikan segala kemudahan dalam segala urusan di kehidupan saya & keluarga, semoga senantiasa seperti itu adanya & saya juga berharap seperti itu juga untuk sobat netter semuanya.
Sudah hampir 3 bln saya menetap di satu tempat yang jauh demi sebuah pekerjaan yang saya harapkan berkah untuk saya & keluarga, menjalani akifitas baru dlm ruang lingkup kerja yang baru saya geluti, butuh begitu banyak belajar memahami semuanya, beradaptasi dg lingkungan, rekan sejawat, rekan outlet dan semuanya.
Awalnya memang terasa berat namun rasa syukur dalam hati membuat ikhlas menjalani, di zaman yang serba modern persaingan yang ketat dengan berbagai bentuk, zamannya semakin susah nyari kerjaan, ketika rasa jenuh ditambah lagi gesekan-gesekan problem yang terkadang muncul di sela pekerjaan sering membuat ku hampir patah semangat, satu yang membuatku bertahan rasa syukur, sentuhan kesejukan nikmat-NYA yang begitu terasa di rongga dada & sanubariku ketika aku tertunduk di hadapan-NYA mengakui bahwa diriku bukanlah apa-apa tanpa-NYA dan kembali aku bersimpuh berlinang air mata tak ingin aku lalaikan sesuatu yang sudah IA berikan kepadaku saat ini.
Bekerja di lapangan dalam urusan management data & main tenance outlet ternyata pahit & manis semuanya aku rasakan, semata kini aku baru tersadar bahwa semuanya sangat berati bagiku, pelajaran ini sangat berharga bagi kedewasaanku yang selama ini aku rasa belum pernah ku dapatkan.
Satu puisi yang pernah aku tulis beberapa bulan yang lalu,
Ajari Aku
Ajari aku menjadi pribadi yang bersyukur
Atas nikmatMu yang tak terukur
taffakur atas ayat suciMu yang bertabur
senantiasa membawa budi pekerti yang luhur
Ajari aku akan ikhlas
berbagi tulus tak mengharap balas
hati & fikiran yang selalu welas
memandang segala anuegrahMu yang luas tak terbatas
Ajari aku terhadap sabar
berhati & berfikir longgar
menyikapi hidup dengan segala anugerahMU yang Maha Akbar
tetap tegar walau badai itu telah membuatku terdampar
sujud & sembahku senantiasa berkobar
Ajari aku & tuntun aku Tuhan
melawan kebencian yang syetan hembuskan
membangun benteng iman
mengharapkan sebuah keridhoan
dari Yang Maha Menciptakan
Ajari & tuntun aku Tuhan
menapaki jalan penuh keberkahan
hindarkan aku dari kesesatan
jalan cahaya yang kuharapkan
Puisi ini yang menjadi motivasi & inspirasi untukku tetap tegar, menggapai sebuah tujuan kebaikan, keberkahan, juga keselamatan yang kuharapkan di dunia & akhirat. Semoga di awal aku menyapa kembali semua sahabat blogger di dunia maya, di bilikku yang sederhana ini, tak mengecilkan niatku untuk menjalin silaturahmi & berbagi kembali sebagai mana mestinya, hanya ini awal ide yang ada kepalaku sahabat, kelak aku akan menyambungnya kembali.
Burung merpati sampaikan surat
Bila memang ada kata yang tak berkenan
Setulus hati meminta maaf dari untaian kata yang tersirat
Selengkapnya...
Senin, 15 Agustus 2011
1 Bulan
Duh,,,, hangat banget nih, pertama keluar dari rahim sang Bunda |
Aktifitas pagi dan pertama kali yang lebih sering molor |
Ih, mama ikut-ikutan aja,,,,,,,, kan aku yang lagi di foto sama ayah |
Alhamdulillah, udah dulu ya, Ardan ngantuk berat nich, tadi malem begadang bangunin ayah sahur |
Sebelum tidur baca doa dulu ah,,,,,, Bismikallahumma ahya wabismika amut,,,,,,,, ssssssssssssssstttttttttttttttttttttttttt |
*****
Sekarang udah satu bulan usianya.
Beratnya udah 5 kg.
Minum susunya nge-jos banget,,,,, satu botol isinya 90 ml.
Kalau pagi,siang, sore lebih sering tidur.
Kalau malem dan tengah malem mesti siaga, kebanyakan bangun, ngompol dan BAB.
Lebih sering minta di gendong sekarang.
Nangisnya kenceng benget,,,hehehe.
Mulai belajar ngoceh dengan bahasa planet (ao,o,ae).
Selengkapnya...
Rabu, 10 Agustus 2011
Tips Mudik Ringan, Aman, & Nyaman
Tak terasa sudah sepuluh hari ini kita menjalani ibadah puasa, 20 hari lagi kita semua akan meraih kemenangan. Satu hal yang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat urban, acara mudik ke kampung halaman adalah ritual yang dilakukan setiap tahun. Macet di jalan bukanlah rintangan demi satu tujuan berkumpul bersama keluarga. Berikut ini tips mudik yang ringan untuk perjalanan yang aman dan nyaman saat mudik lebaran.
Beberapa hari sebelum berangkat, buatlah daftar barang-barang yang akan di bawa, dari barang-barang yang paling penting, penting, kurang penting, dan tidak penting. Ini berfungsi untuk meminimalisasi kemungkinan lupa.
Kendaraan adalah sarana utama dalam melakukan perjalanan ke kampung halaman, pastinya kita harus memastikan apakah mobil atau motor yang akan kita gunakan siap digunakan perjalanan jauh. Lebih tepatnya jika ingin maksimal bawalah mobil atau motor yang akan kita gunakan ke bengkel resmi untuk di periksa secara menyeluruh demi keselamatan, keamanan dan kenyamanan selama dalam perjalanan.
Jika sudah pasti kondisi kendaraan baik jangan lupa cek lagi ketersediaan perlengkapan alat tambahan (obeng,dongkrak,tang,kunci pas,dll).
Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dalam perjalanan panjang. Pastikan busi, sekring, tali rem, tali kopling, ban, dan sejumlah sparepart cadangan lainnya ada di dalam kendaraan Anda. Sehingga bila menemui kendala kecil dengan mudah kita menyikapinya tanpa harus bersusah payah mencari bengkel yang kemungkinan tutup di hari lebaran.
Periksa kembali kelengkapan isi kotak P3K, mulai dari minyak angin, rheumason, betadine,obat mabuk perjalanan dan obat sakit kepala adalah beberapa hal yang harus ada di dalam kotak pertolongan pertama itu. Periksa kembali apakah obat-obatan yang ada sudah kedaluwarsa atau tidak. Bisa menambahkan dengan obat-obatan lain yang dirasa perlu.
Macet adalah salah satu kendala yang sering menghantui para pemudik di negeri ini. Ada baiknya mempertimbangkan untuk membawa barang-barang yang sekiranya dapat menghibur anda dari kebosanan ketika menemukan kemacetan dalam perjalanan. Koleksi kaset, CD, MP3,Ipod atau buku biasanya jadi teman setia dalam perjalanan untuk sekedar melepas kepenatan kemacetan.
Telepon seluler kini sudah menjadi kebutuhan pokok di kehidupan kita. Pastikan baterai dan pulsa telepon seluler anda dalam kondisi penuh. Jangan sediakan lupa juga charger (charger mobil, charger multifungsi) juga baterai cadangan. Jangan sampai terjadi, dalam keadaan darurat telepon tidak bisa digunakan.
Seiring kemajuan teknologi, peta atau penunjuk jalur mudik kini di kemas dengan begitu mudah yang terselip melalui fitur handphone, fitur GPS ataupun google maps yang memberitahukan kepada kita tentang sebuah peta dan jalur jalan yang di lalui. Selain itu operator juga menyediakan layanan selama mudik lebaran dengan memberi informasi yang dibutuhkan, seperti pom bensin, bengkel, posko Lebaran, dan kondisi jalan yang bisa di akses melalui layanan yang di tawarkan.
Perusahaan otomotif, makanan, selluler, dll biasanya di hari lebaran membuka posko layanan gratis selama lebaran di sejumlah titik tertentu jalur mudik. Mereka menyediakan rest area, nomor-nomor penting hingga jamuan gratis. Sambil melepas lelah bisa istirahat sejenak terus nikmatin makan gratis juga (lumayan buat ngirit beli bensin).
Perjalanan panjang membutuhkan kondisi badan yang prima. Tidak hanya kendaraan yang perlu disiapkan, kondisi badan Anda juga perlu mendapat perhatian. Pastikan dalam kondisi fit sebelum memulai perjalanan jauh. Jika mengantuk, berhentilah untuk beristirahat. Seringnya terjadi kecelakaan karena sang pengemudi mengantuk dan kelelahan dalam perjalanan, sehingga dianjurkan agar beristirahat setiap empat jam.
Jika semua usaha (iktiar) sudah dilakukan tentunya doa harus menyertai semua itu, semoga Tuhan memberikan keselamatan dan kemudahan dalam perjalanan bertemu keluarga dan sanak saudara yang sangat di rindukan.
Nah itulah, tips mudik ringan untuk sebuah perjalanan yang akan anda lakukan di hari lebaran nanti bagi anda yang memiliki keluarga jauh. Alhamdulillah kalau saya sendiri sudah dekat jaraknya dengan keluarga. Semoga sedikit tips mudik ini bermanfaat dan semoga di bulan yang penuh berkah ini senatiasa membuat kita semakin mengingat makna ramadhan dan lebaran di bulan-bulan yang berikutnya.
Selengkapnya...
Jumat, 05 Agustus 2011
Garuda di Dadaku, Garuda Kebanggaanku
Hingar bingar dan Euforia Piala AFF di tahun 2010 kemarin masih begitu terasa hingga saat ini, membakar seluruh jiwa penduduk negeri ini untuk turut menyemangati tanpa menyadari rasa nasionalisme itu tumbuh membara seiring bergulirnya pertandingan sepakbola yang di lalui Timnas Indonesia dengan begitu gemilang.
Aku sama sekali heran, di tengah pelik masalah negri ini yang begitu banyak mendera tanpa ada solusi berarti, dan aku fikir dengan kondisi seperti itu akan melunturkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air mereka, ternyata aku salah besar. Di ajang Piala AFF Timnas indonesia berhasil menjadi pahlawan yang mampu menyedot seluruh perhatian penduduk negeri ini untuk turut mendukung, menyemangati dengan berbagai bentuk bermunculan. Di laga pertama Timnas indonesia bertemu dengan tim Harimau malaya, di bawah asuhan pelatih Alfred Riedl dan dengan kerjasama yang apik irfan Bachdim, Cristian Gonzales dkk, timnas terbukti menjadi pahlawan yang membakar semangat nasionalisme dengan prestasi awalnya berhasil menekuk tim Harimau malaya dengan score 5-1, sungguh prestasi awal yang fantastis.
Setelah melewati laga perdana dengan begitu gemilang kembali Timnas Indonesia berhasil membakar semangat nasionalisme dengan berhasil mengalahkan Laos dengan score 6-0, sungguh kemenangan telak setelah laga perdana. Di akhir babak penyisihan Timnas bertemu dengan tim gajah putih Thailand yang sedikit membuat ketar-ketir, pasalnya beberapa kali bertemu dalam pertandingan Timnas belum berhasil mengalahkan tim tangguh ini, namun masih teringat jelas seluruh penduduk negeri ini memanjatkan doa-doa & harapan mereka untuk kemenangan Timnas, dan masih teringat di benakku ketika aku terpaku di depan televisi dengan hati dan perasaan nggak karuan (sempat ingin menangis) melihat Timnas yang harus kebobolan lebih dulu namun tak sedikit pun mematahkan dukungan serta doa dari segenap para supporter Timnas, lirih terdengar mereka mendendangkan lagu yang semakin membakar rasa nasionalisme negeri ini untuk semakin bangkit & berjuang.
Garuda Kebanggaanku
Ku yakin hari ini pasti menang
Kobarkan Semangatmu
Tunjukkan Kemampuanmu
Ku yakin hari ini pasti menang
Tepat setelah Arif Suyono dan Bambang Pamungkas masuk di babak kedua kembali Timnas dengan gemilang membalikkan kedudukan sementara menjadi 2-1 lewat hadiah penalti yang digarap apik oleh Bambang Pamungkas, hingga peluit panjang berbunyi score masih unggul Timnas Garuda secara otomatis Timnas Garuda menjadi juara grup dan lolos ke babak selanjutnya.
Di laga semifinal, Timnas Garuda bertemu dengan Filiphina dan pertandingan dilaksanakan di stadion GBK (Gelora Bung Karno), dua kali berlaga di tempat yang sama Timnas Garuda berhasil menumbangkan Timnas Filiphina melalui aksi hebat Cristian Gonzales, dia adalah pemain naturalisasi asal Uruguay namun kecintaannya terhadap negeri ini tak dapat di sangkal lagi, semua laga terbaiknya di persembahkan untuk negeri ini, ini yang membuat aku semakin memaknai rasa nasionalisme terhadap negeri ini, kalau Cristian Gonzales yang notabene bukan orang Indonesia asli namun begitu sangat mencintai negeri ini mengapa aku dan kita semuanya yang orang Indonesia asli tidak bisa seperti dia, ini semakin menancapkan rasa nasionalisme & cinta tanah air dalam sanubariku.
Di laga final Indonesia berjumpa kembali dengan tim harimau malaya, ini menjadi babak penentuan setelah Timnas Garuda berhasil melalui babak penyisihan dan semifinal dengan gemilang. Harapan besar menjadi juara dalam ajang ini semakin begitu terasa, semangat nasionalisme dari para supporter tanah air semakin menggebu. Saat yang di nanti pun tiba, Timnas Garuda bertandang ke negeri Jiran di stadion bukit jalil dengan 15000 supporter yang turut mendukung disana. Semua doa & harapan besar utuk Timnas memenangkan pertandingan sangatlah begitu besar, namun kenyataannya berkata lain, Timnas Garuda kalah 3-0. Harapan besar yang memupus namun rasa nasionalisme tak demikian, aku berdoa semoga kelak bertemu di stadion GBK, Timnas Garuda berhasil membawa kemenangan. Laga yang di nantikan pun tiba, Timnas Garuda menjamu tim harimau malaya di stadion GBK, begitu gencar serangan demi serangan dibangun namun belum juga berhasil, jutaan mata, jutaan harapan dan doa tertuju di laga itu, kenyataan pun juga berkata lain meski menang 2-1, Timnas tetap kalah dengan agregat gol malaysia 4 - indonesia 2.
Dari cerita diatas bisa di simpulkan jikalau pahlawan ataupun jiwa patriot bisa darimana saja asalnya, begitu pula rasa nasionalisme dan cinta tanah air bisa datang dari kejadian apapun. Sebagai putra bangsa yang terlahir di tanah negeri tercinta ini ikatan batin tentang sebuah perasaan cinta kepada negeri ini tentunya sudah terwariskan sejak lahir, aku di besarkan di negeri ini, mengenyam pendidikan di negeri ini, mengenal beragam suku bangsa ini, beragam budaya bangsa ini, beragam logat & adat-istiadat negri ini, ada rasa bangga memiliki semua ini, ada rasa yang berbeda dalam sanubari, yang jelas rasa ini tidak boleh pudar seiring gonjang ganjing problema negeri ini, perjuangan ini masih belum selesai, jika masih bertemu kegagalan bukan berarti perjuangan itu harus berhenti dan rasa cinta tanah air itu harus di akhiri, tancapkanlah lebih dalam lagi di sanubari, ajarkanlah kepada kepada seluruh generasi negeri ini untuk mencintai dan mengisi kemerdekaan ini dengan berjuta arti, karena di tangan merekalah para pembesar dan penggagas negeri ini berharap dan menitipkan bangsa ini.
Mengawali dari diri sendiri dan sebuah keluarga yang ku miliki sebuah pesan pembangkit rasa cinta negeri ini, ingin aku katakan kepada anakku dan seluruh anak negeri ini pastinya,
Anakku, jika aku memiliki sejuta semangat kejujuran dihatiku
Aku harap kamu bisa lebih dari itu
Anakku, jika aku memiliki sejuta kebaikan di hatiku
Aku harap kamu bisa lebih dari itu
Anakku, jika aku memiliki sejuta rasa cinta untuk negeri ku
Aku harap kamu bisa lebih dari itu
Anakku, jika aku memiliki sejuta pengorbanan untuk negeriku
Aku harap kamu bisa lebih dari itu
Anakku, jika aku belum bisa menjadi pahlawan untuk negeriku
Di tanganmu aku berharap
Di bahumu aku bertumpu
Dan mungkin para pembesar & penggagas negeri tercintaku
Menaruh harap besar kepadamu
Melanjutkan perjuangan dan mengisi kemerdekaan negeriku
Artikel ini diikutsertakan Kontes Cermin Blogger Bhakti Pertiwi yang di selenggarakan Trio Nia, Lidya, Abdul Cholik
Sponsored by :
- http://www.kios108.com/
- http://halobalita.fitrian.net/
- http://topcardiotrainer.com/
- http://littleostore.com/
Selengkapnya...